Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa inovasi digital membuat perekonomian nasional tumbuh lebih tangguh.
“’Karena ekonomi kita sekarang dalam fase pemulihan, inovasi digital akan memiliki peran kunci dalam mengembalikan ekonomi ke jalur pertumbuhan yang tangguh," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu (1/6/2022).
Pemerintah dan sektor swasta Indonesia pun secara bersama-sama merangkul teknologi digital sebagai salah satu respon terhadap pandemi COVID-19.
"Salah satunya melalui penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang merupakan aplikasi pelacakan kontak yang dipakai di Indonesia serta dilengkapi kolaborasi dengan platform telemedis swasta yang memberikan respons cepat, tepat sasaran, dan hemat biaya terhadap gelombang Omicron," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu.
Baca Juga: Temui PM Lee Hsien Long, Menko Airlanggga Hartarto Berharap Singapura Terus Investasi ke Indonesia
Sementara itu, Program Kartu Prakerja juga memungkinkan upaya pengembangan keterampilan berkelanjutan melalui sarana end-to-end yang sepenuhnya digital selama pandemi.
Untuk sepenuhnya memanfaatkan inovasi digital, Airlangga melanjutkan bahwa pemerintah membutuhkan kolaborasi lintas batas.
"Sama seperti kita tidak bisa menahan pandemi dengan upaya nasional saja, ekonomi kita juga tidak bisa pulih lebih kuat, kecuali kita pulih bersama. Karena itu tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini dengan memasukkan transformasi digital sebagai salah satu dari tiga prioritas Presidensi,” ujar Menko Airlangga.
Setiap pemangku kepentingan, besar atau kecil, publik atau swasta, akan memiliki perannya masing-masing.
Dengan transformasi digital yang sekarang menjadi keharusan, kolaborasi di tingkat lokal, nasional, regional, dan global sangat dibutuhkan agar dapat mengatasi kesenjangan dan pemisahan digital.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Toko Kelontong Bertransformasi Jadi Layanan Digital
“Dalam Visi 2045 kami, Indonesia bertujuan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi saat merayakan ulang tahun ke seratus. Kami hanya dapat mencapai ini jika orang-orang, bisnis, dan pemerintah kami siap untuk berkembang di era digital dan jika kami dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi teknologi digital untuk mengatasi tantangan bersama kami dari perubahan iklim, krisis pandemi di masa depan, limpahan dari fragmentasi geopolitik, krisis energi, hingga efek jangka panjang dari pandemi,” tutupnya.