Dengan asumsi misi tersebut berhasil, ini memberikan titik data lain yang dapat digunakan tim untuk memproyeksikan ke masa depan.
Dilansir dari Astronomy.com, Selasa (31/5/2022), dengan mempertimbangkan semua tren tersebut, tim ahli dapat menghasilkan model yang memprediksi, kapan misi manusia ke bagian yang jauh dari tata surya akan dilakukan.
Model ini mengalokasikan misi sabuk asteroid berawak pada 2073, kemudian misi astronaut ke Jupiter pada 2103, dan misi berawak pertama ke Saturnus pada 2132.
Meski begitu, prediksi semacam ini penuh dengan ketidakpastian.
Beberapa faktor seperti perubahan iklim yang tiba-tiba dapat membuat misi luar angkasa keluar dari jalur.
![Logo NASA. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/22/99835-logo-nasa.jpg)
Di sisi lain, penyakit seperti Covid-19 juga dapat memperlambat kemajuan misi.
Namun, Jiang dan para ahli lainnya yakin bahwa misi tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama.