Suara.com - Pendiri sekaligus mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, resmi mengundurkan diri dari jajaran dewan direksi Twitter. Ini menandakan kalau Dorsey sudah tak lagi berhubungan dengan perusahaan tersebut.
Dorsey mulai menjauhi Twitter sejak akhir tahun lalu, di mana ia mengundurkan diri dari jabatan CEO.
Ia meninggalkan Twitter demi fokus pada perusahaannya, Block, atau yang sebelumnya dikenal sebagai Square.
Rencana Dorsey untuk meninggalkan dewan juga sudah diumumkan sejak ia mengundurkan diri sebagai CEO.
Baca Juga: Elon Musk Digugat Investor Twitter, Dituduh Memanipulasi Saham
Saat itu, Dorsey masih tetap berada di dewan direksi hingga masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham 2022.
Keluarnya Dorsey dari jajaran dewan direksi Twitter menandai akhir dari sebuah era di perusahaan yang ia dirikan, sebagaimana dilaporkan Techcrunch, Minggu (29/5/2022).
![Ilustrasi Twitter. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/10/62897-ilustrasi-twitter.jpg)
Selama kepemimpinan Dorsey, Twitter banyak memiliki sejumlah kebijakan sorotan.
Contohnya adalah diblokirnya akun Donald Trump karena dianggap sebagai dalang kerusuhan di Pemilihan Umum Amerika Serikat beberapa tahun lalu.
Twitter sendiri sudah dibeli Elon Musk seharga 44 miliar dolar AS atau Rp 639 triliun.
Baca Juga: Gunakan Nomor Telepon untuk Iklan yang Ditargetkan, Twitter Didenda Rp 2,1 Triliun
Di kepemilikan baru, Twitter akan diubah menjadi perusahaan swasta dari yang awalnya perusahaan publik.