YouTube Hapus Lebih dari 70.000 Video Konflik Rusia-Ukraina

Kamis, 26 Mei 2022 | 15:40 WIB
YouTube Hapus Lebih dari 70.000 Video Konflik Rusia-Ukraina
Ilustrasi YouTube. [Kaufdex/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - YouTube telah menghapus lebih dari 70.000 video terkait konflik Rusia-Ukraina sejak terjadinya invasi pada akhir Februari lalu.

Perusahaan mengatakan, dihapusnya puluhan ribu video itu dikarenakan telah melanggar kebijakan utama, tentang peristiwa kekerasan yang melarang kreator menyangkal atau meremehkan invasi tersebut.

YouTube tidak menjelaskan secara rinci tindakan penegakan tersebut.

Tetapi mereka mengaku telah menangguhkan sekitar 9.000 channel YouTube, termasuk dari jurnalis pro Kremlin (pendukung pemerintah Rusia), Vladimir Solovyov.

"Kami memiliki kebijakan peristiwa kekerasan besar dan itu berlaku untuk hal-hal seperti penolakan insiden besar: mulai dari Holocaust hingga Sandy Hook," kata Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan, dikutip dari Engadget, Kamis (26/5/2022).

"Dan tentu saja apa yang terjadi di Ukraina adalah peristiwa kekerasan besar. Jadi kami menggunakan kebijakan itu untuk mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," sambung dia.

Sebuah foto serangan mortir di daerah perbatasan Rostov, Rusia yang dirilis Dinas Keamanan Federal Rusia, serangan itu diklaim ditembakkan dari wilayah Ukraina pada Senin (21/2/2022) siang WIB. (Foto: AFP)
Sebuah foto serangan mortir di daerah perbatasan Rostov, Rusia yang dirilis Dinas Keamanan Federal Rusia, serangan itu diklaim ditembakkan dari wilayah Ukraina pada Senin (21/2/2022) siang WIB. (Foto: AFP)

YouTube juga melihat peningkatan signifikan terkait jumlah penonton dari Ukraina, Polandia, dan Rusia yang mengkonsumsi konten otoritatif dalam konflik tersebut.

Di Ukraina misalnya, konten berita terkait invasi telah ditonton lebih dari 40 juta kali.

"Tanggung jawab pertama dan mungkin yang paling penting adalah memastikan bahwa pengguna yang mencari informasi terkait ini dapat memperoleh informasi yang akurat, berkualitas tinggi, dan kredibel di YouTube," papar Mohan.

Baca Juga: Mirip TikTok, YouTube Shorts Punya Fitur Belanja Langsung dari Iklan

Langkah ini menjadi upaya penting platform seperti YouTube dalam mencegah penyebaran misinformasi di online.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI