Suara.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menggandeng Huawei untuk menuju target nol emisi karbon di Indonesia pada 2060.
Ini juga menjadi komitmen kedua pihak untuk keberlanjutan dan pembangunan hijau yang dimulai dari sektor swasta.
KADIN sendiri menargetkan pembangunan ekosistem nol emisi karbon di Indonesia bersama dengan semua pihak, mulai dari BUMN, sektor swasta, lembaga pembiayaan, asosiasi, pemerintah, hingga universitas.
Mereka juga memanfaatkan momentum G20 untuk mendapatkan 100 perusahaan Indonesia yang menjanjikan komitmen NZE mereka.
Untuk mencapai target dan berkontribusi pada nol emisi karbon jangka panjang, KADIN menginisiasi program Net Zero Hub.
Ini bertujuan untuk menjadi aggregator ekosistem, technical enabler, dan wadah bagi semua pihak yang bersedia dalam perjalanan nol emisi karbon ini.
![Penandatanganan kerja sama KADIN x Huawei Indonesia. [Huawei Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/26/21147-penandatanganan-kerja-sama-kadin-x-huawei-indonesia.jpg)
Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penandatanganan MoU antara Huawei dengan para pelaku usaha nasional yang diwakili oleh KADIN.
MoU ini juga menjadi bukti bahwa penggunaan teknologi digital dapat mendorong solusi inovatif yang rendah atau bahkan netral karbon.
Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan (KADIN), Muhammad Yusrizki, menyebutkan ada tiga pilar Net Zero Hub yakni Net Zero Pledge, ESG dan Impact Driven, serta Building Enabling Ecosystem.
Baca Juga: Kemenaker Gandeng Huawei Ciptakan SDM Digital Indonesia
Ekosistem pendukung Net Zero Hub akan menjadi ekosistem yang inklusif, baik dari perusahaan besar hingga startup baru, atau dari entitas bisnis hingga akademisi yang berfokus pada penelitian.