Di sisi lain, terdapat juga 43 persen responden yang menyatakan bahwa mereka memilih untuk menggunakan brand yang berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara untuk temuan isu sosial, Populix menemukan bahwa hanya ada satu dari lima responden (atau 20 persen) yang mengatakan kalau mereka familiar dengan isu sosial.
Mayoritas responden ini berusia 46-55 tahun di kota Surabaya.
Kemudian 30 persen mengatakan cukup familiar, dan 49 persen mengatakan tidak familiar dengan isu sosial yang terjadi di Indonesia.
Kekerasan seksual, korupsi dan tingkat kemiskinan menjadi tiga isu sosial paling diketahui dan dikhawatirkan oleh para responden.
![Riset Populix: sebagian besar masyarakat Indonesia lebih familiar terhadap isu-isu lingkungan hidup, [Populix]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/25/54173-riset-populix.jpg)
Sementara itu, sebanyak 54 persen masyarakat Indonesia memilih untuk menjaga lingkungan pertemanan tetap positif sebagai upaya mereka untuk menjawab isu-isu sosial yang terjadi.
Upaya lainnya meliputi 50 persen masyarakat Indonesia yang meningkatkan pendidikan agama di rumah dan menjaga keharmonisan masyarakat, serta belajar dengan lebih giat (35 persen), dan menyediakan lapangan pekerjaan (33 persen).
Terdapat pula 20 persen responden yang memilih menggunakan produk dan layanan dari brand yang menunjukkan dukungan terhadap pengentasan isu-isu sosial.
Sekadar informasi, penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Maret hingga 1 April 2022.
Baca Juga: Menyaksikan Isu Sosial nan Sensitif di Indonesia dalam Film Pretty Boys
Penelitian menyasar lewat aplikasi Populix ke 1.023 responden lelaki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia, dengan mayoritas responden terdiri dari anak muda belum menikah, sudah bekerja, dan berasal dari SES menengah ke atas.