Hal Sederhana Tingkatkan Keamanan Akun saat Online

Senin, 23 Mei 2022 | 15:29 WIB
Hal Sederhana Tingkatkan Keamanan Akun saat Online
Ilustrasi browsing internet. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada beberapa hal sederhana yang dapat pengguna lakukan agar lebih aman saat online.

Dilansir dari PC Mag, Senin (23/5/2022), berikut ini lima hal sederhana untuk meningkatkan keamanan akun saat online:

1. Instal antivirus

Pengguna disarankan untuk menginstal antivirus dan mengecek pembaruan secara berkala.

Baca Juga: Perlu Kamu Tahu, 5 Kemampuan Terbaik dari Layanan VPN

Antivirus yang efektif melindungi banyak jenis malware yang berbahaya bagi perangkat.

Meskipun perangkat pengguna telah memiliki program antivirus bawaan, sayangnya antivirus bawaan tersebut tidak bisa bersaing dengan solusi pihak ketiga.

Ilustrasi Antivirus (Pixabay/Rifkie Drajat)
Ilustrasi Antivirus (Pixabay/Rifkie Drajat)

Beberapa antivirus yang disarankan mencakup Avast, Bitdefender, McAfee, dan Webroot.

Jika antivirus atau rangkaian keamanan pengguna juga tidak memiliki perlindungan ransomware, pertimbangkan untuk menambah lapisan perlindungan terpisah.

Banyak utilitas khusus ransomware yang gratis, sehingga pengguna dapat mencoba beberapa di antaranya dan memilih yang paling cocok.

Baca Juga: Apa Itu Dark Web? Lapisan Internet Paling Mengerikan

2. Eksplor alat keamanan yang diinstal

Banyak aplikasi dan pengaturan yang membantu melindungi perangkat dan identitas pengguna, tapi itu hanya berguna jika pengguna tahu cara menggunakannya dengan benar.

Oleh karena itu, pengguna harus mengeksplor alat keamanan yang diinstal, memahami fitur dan pengaturannya demi mendapatkan daya proteksi maksimal.

Sebagian besar alat antivirus memiliki kekuatan untuk menangkis Potentially Unwanted Applications (PUAs), aplikasi bermasalah yang sebenarnya bukan malware tetapi juga tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Tidak semuanya mengaktifkan deteksi PUA secara default. Karena itu, periksa setelan deteksi dan pastikan alat keamanan dikonfigurasi untuk memblokir gangguan ini.

Saat pengguna menginstal produk keamanan baru, buka semua menu, dan lihat pengaturannya.

Ilustrasi fitur keamanan. [Philipp Katzenberger/Unsplash]
Ilustrasi fitur keamanan. [Philipp Katzenberger/Unsplash]

Untuk lebih memastikan antivirus dikonfigurasi dan berfungsi dengan benar, pengguna dapat membuka halaman pemeriksaan fitur keamanan di situs web AMTSO (Anti-Malware Testing Standards Organization).

3. Gunakan kata sandi unik untuk setiap akun

Salah satu cara termudah peretas mencuri informasi adalah dengan mendapatkan sekumpulan kombinasi kata sandi yang mudah ditebak dan sama.

Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk menggunakan kata sandi unik pada setiap akun.
Pengguna bisa menggunakan pembuat kata sandi acak (password generator) yang tersedia secara gratis.

Saat pengguna menggunakan pengelola kata sandi, satu-satunya kata sandi yang harus diingat adalah kata sandi utama yang mengunci akun pengelola kata sandi itu sendiri.

Saat tidak terkunci, pengelola kata sandi akan memasukkan pengguna ke akun tertentu secara otomatis.

Itu tidak hanya membantu pengguna lebih aman, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

4. Gunakan VPN

Setiap kali terhubung ke Internet menggunakan jaringan WiFi publik, pengguna disarankan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual atau VPN.

Melalui WiFi publik, siapa pun di jaringan itu dapat mencuri file dan data yang dikirim dari laptop atau perangkat seluler pengguna.

Ilustrasi aplikasi VPN di sebuah ponsel. [Shuttertock]
Ilustrasi aplikasi VPN di sebuah ponsel. [Shuttertock]

Karenanya, VPN mengenkripsi lalu lintas internet, merutekannya melalui server yang dimiliki oleh perusahaan VPN.

Dengan kata lain, tidak seorang pun dapat mengintip data pengguna.

Menggunakan VPN dapat menyembunyikan alamat IP. Pengiklan dan pelacak yang ingin mengidentifikasi atau melakukan geolokasi melalui alamat IP tersebut akan melihat alamat perusahaan VPN.

5. Gunakan Multi-factor Authentication

Otentikasi Multi-faktor (Multi-factor Authentication) mungkin merepotkan, namun itu dapat membuat akun pengguna lebih aman.

Fitur ini mengharuskan pengguna melewati lapisan otentikasi lain untuk masuk ke dalam akun.

Jika data atau informasi pribadi dalam suatu akun sensitif atau berharga, pengguna harus mengaktifkan Multi-factor Authentication.

Beberapa layanan seperti Gmail dan Dropbox menawarkan fitur Multi-factor Authentication.

Multi-factor Authentication memverifikasi identitas pengguna menggunakan setidaknya dua bentuk otentikasi yang berbeda, seperti kata sandi, sidik jari, pengenalan wajah, atau kode yang dikirim ke ponsel.

Ilustrasi otentifikasi. [Markus Spiske/Unsplash]
Ilustrasi otentifikasi. [Markus Spiske/Unsplash]

Kelima hal di atas merupakan fitur dan layanan yang tampak sederhana namun dapat menambah lapisan keamanan pada akun pengguna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI