Suara.com - Sebuah berita kurang baik berhembus pada Pendiri SpaceX, Elon Musk yang dituduh melakukan pelecehan seksual dengan membayar pramugari sebesar 250.000 dolar AS atau sekitar Rp 3,66 triliun.
Spontan, tuduhan tersebut disanggah Elon Musk melalui akun Twitter resminya, dikutip BBC dari Business Insider, Minggu (22/5/2022).
"Tuduhan liar itu sama sekali tidak benar," tulisnya di Twitter.
Elon Musk mengatakan kepada Business Insider bahwa artikelnya adalah "hit piece bermotivasi politik".
Baca Juga: Apa itu Akun Bot? Hal yang Diduga Bikin Elon Musk Tunda Akuisisi Twitter
Pendiri SpaceX itu mengungkapkan jika kabar tersebut hanya dimaksudkan untuk mengganggu akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS, yang terhenti.
Dia telah menggunakan situs media sosial untuk mengumumkan dirinya "tidak dapat lagi mendukung" Partai Demokrat pada Rabu lalu.
![Logo SpaceX. [Patrick T. Fallon/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/31/35289-logo-spacex.jpg)
Disebutkan, dia berencana untuk memilih Partai Republik dalam pemilihan mendatang.
Menurut Business Insider, SpaceX membayar perempuan yang tidak disebutkan namanya itu sebuah perjanjian pesangon yang diselesaikan di luar pengadilan.
Sebagai bagian dari kesepakatan, dia tidak diizinkan untuk menuntut perusahaan atau berbicara tentang dugaan insiden tersebut.
Baca Juga: Terbaru, Elon Musk Minta SEC Selidiki Jumlah Pengguna Twitter
Majalah itu mengutip seorang teman pramugari yang tidak disebutkan namanya, yang diklaim telah memberikan pernyataan yang ditandatangani sebagai bagian dari proses penyelesaian.
Teman itu mengatakan bahwa Musk telah mengekspos dirinya kepada mantan karyawan, seorang anggota awak kabin yang terikat kontrak untuk armada jet perusahaan SpaceX, pada 2016 saat menerima pijatan darinya di atas jet pribadinya.
Sayang, BBC belum dapat mengonfirmasi laporan ini secara independen.