Suara.com - Tujuh kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di London dan Inggris timur laut, hanya satu yang terkait dengan perjalanan ke luar negeri, kata pejabat kesehatan.
Bukti saat ini mengisyaratkan bahwa penyakit langka itu sekarang mungkin menyebar di masyarakat setempat, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Penyebaran virus ini, berpotensi meluas ke luar Inggris dan mempengaruhi orang-orang di negara lain, pejabat kesehatan AS memperingatkan pada Selasa (17/5/2022), menurut STAT.
Kekhawatiran ini divalidasi pada Rabu (18/5/2022), ketika dua negara Eropa lainnya mengumumkan kasus dugaan dan konfirmasi penyakit tersebut, STAT melaporkan.
Negara-negara ini termasuk Spanyol, di mana delapan kasus potensial sedang diselidiki, dan Portugal, di mana lima kasus telah dikonfirmasi dan lebih dari 12 kemungkinan kasus telah diidentifikasi.
Monkeypox adalah infeksi langka yang disebabkan oleh poxvirus yang termasuk dalam famili dan genus yang sama dengan virus variola, yang menyebabkan cacar, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Infeksi awalnya menyebabkan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam kemudian muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, akhirnya menimbulkan bercak-bercak perubahan warna, lecet, koreng dan benjolan di kulit.
Di Afrika, di mana penyakit ini endemik, infeksi fatal pada sekitar 10 persen kasus, tetapi pada sebagian besar kasus, penyakitnya tetap ringan dan sembuh dalam waktu sekitar dua hingga empat minggu.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Terus Bertambah di Inggris, WHO Sampai Rilis Pernyataan
Secara historis, kasus cacar monyet di luar Afrika telah dikaitkan dengan perjalanan internasional atau impor hewan, menurut CDC.