Suara.com - NASA mengumumkan bahwa pendarat InSight di Mars hanya memiliki sisa waktu beberapa bulan untuk beroperasi di Planet Merah.
Menurut para ahli, pendarat InSight sedang berjuang melawan akumulasi debu jangka panjang pada panel surya dan kemampuannya menurun, hingga sepersepuluh dari daya pendaratan yang tersedia 5.000 watt-jam.
"Ketika kami mendarat pertama kali, kami dapat menjalankannya sekitar satu jam. Sekarang kami mungkin bisa menjalankannya kira-kira maksimal 10 menit," kata Kathya Zamora Garcia, wakil manajer proyek InSight di Jet Propulsion Laboratory NASA, dikutip dari Space.com, Rabu (18/5/2022).
Meski begitu, NASA mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan tepatnya InSight akan menutup instrumennya di Mars untuk selamanya.
Baca Juga: Pejalari Meteorit Mars, Ilmuwan Cari Tanda-tanda Kehidupan
Pasalnya, hal itu bergantung pada cuaca planet, kinerja pesawat luar angkasa, dan faktor lain yang sulit diukur.
InSight mendarat pertama kali di Mars pada November 2018 dan melakukan pengukuran mengenai aktivitas seismik seperti gempa di Planet Merah.
Misi tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk secara tepat menempatkan batasan pada ketebalan kerak dan ukuran inti.
Sama seperti pesawat bertenaga surya lainnya di Mars, faktor kendala InSight adalah debu planet yang menghalangi sinar Matahari.
NASA telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pendarat InSight Mars kemungkinan akan tutup usia pada pertengahan 2022.
Baca Juga: Terobosan Baru! Ilmuwan Berhasil Tumbuhkan Tanaman Pertama di Sampel Tanah Bulan
Karena masalah berat dan daya, pendarat tidak membawa sistem tambahan untuk membersihkan debu, seperti motor atau sikat.
Tanpa adanya embusan angin kencang di Planet Merah, InSight harus berjuang melawan akumulasi debu pasir yang menumpuk.
Para ahli menekankan, bagaimanapun tim misi InSight akan tetap sibuk setidaknya selama enam bulan, bahkan setelah InSight menyelesaikan tugas pengumpulan datanya.
Itu karena para ahli telah menerima produk data akhir, seperti katalog gempa Mars.
Tim akan mengunggah data terakhir tersebut ke arsip yang tersedia untuk umum.
Arsip tersebut tidak hanya akan berguna untuk misi Mars di masa depan, tetapi juga untuk misi lain yang mungkin menggunakan penyelidikan seismik atau yang menilai interior dunia berbatu.