Suara.com - Elon Musk bersikeras (dalam sebuah tweet, tentu saja) bahwa kesepakatan 44 miliar dolar AS yang dia setujui untuk "tidak dapat dilanjutkan", sampai melihat bukti yang dicari tentang nomor pengguna aktifnya.
Dirinya sempat beradu argumen dengan CEO Twitter saat ini Parag Agrawal dan mengirim SMS ke mantan CEO Jack Dorsey, dilansir laman The Verge, Rabu (18/5/2022).
Tampaknya, Elon Musk melalui cuitan di akun resminya meminta Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk menyelidiki.
Seperti diketahui, orang-orang di SEC adalah yang sebelumnya dituduh Elon Musk melanggar haknya untuk kebebasan berbicara.
Baca Juga: Elon Musk Tak Menutup Peluang Beli Twitter dengan Harga Lebih Murah
Pertengkarannya dengan mereka telah berfokus pada upaya mereka untuk menegakkan keputusan persetujuan yang dia setujui pada 2018 atas tweet “pendanaan dijamin” tentang menjadikan Tesla sebagai pribadi.
Twitter sendiri memiliki masalah dengan metrik yang akurat dan baru-baru ini mengakui telah menghitung pengguna harian secara berlebihan selama bertahun-tahun.
CEO Twitter mendukung perkiraan tentang jumlah aktivitas bot yang termasuk dalam metrik pengguna aktif harian (DAU).
Namun, sekarang menempatkan Parag Agrawal dalam kebuntuan yang mungkin digunakan Elon Musk untuk menurunkan harganya atau keluar dari kesepakatan sama sekali.
Baca Juga: Akun Simple Man Berikan Kode di Twitter, "Sewu Dino" akan Segera Difilmkan?