Makam Langka Berusia 2.300 Tahun Ditemukan, Simpan Sebagian Tubuh yang Dikremasi

Senin, 16 Mei 2022 | 15:24 WIB
Makam Langka Berusia 2.300 Tahun Ditemukan, Simpan Sebagian Tubuh yang Dikremasi
Makam langka berusia 2.300 tahun di Istambul, Turki. [Livescience]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah makam bata berusia 2.300 tahun berisi sisa-sisa kremasi, dari seorang individu yang tubuhnya ditempatkan di makam kemudian dibakar telah ditemukan di Istanbul.

Menurut para arkeolog, ini adalah makam langka karena jarang ditemukan.

Pada saat individu tersebut dimakamkan, daerah itu dikenal sebagai Chalcedon, sebuah kota yang berkembang pesat selama era Helenistik.

"Makam tersebut ditemukan di Stasiun Kereta Haydarpaa. Para arkeolog juga menemukan piala terakota dan botol parfum di dalamnya," kata Rahmi Asal, direktur Museum Arkeologi Istanbul, dikutip dari Live Science, Senin (16/5/2022).

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kuil Kuno Dewa Zeus di Mesir

Asal menambahkan bahwa itu adalah salah satu penemuan tertua di daerah tersebut.

Penggalian dilakukan sebelum renovasi dan perluasan sistem kereta api di wilayah itu.

Makam langka berusia 2.300 tahun di Istambul, Turki. [Livescience]
Makam langka berusia 2.300 tahun di Istambul, Turki. [Livescience]

Para ilmuwan mengungkapkan meskipun tubuh individu dibakar di dalam makam, beberapa tulang selamat.

Penemuan makam dapat membantu menjelaskan seperti apa Chalcedon, mengingat hanya sedikit informasi yang diketahui sebelum Konstantinopel didirikan.

Menurut Noah Kaye, asisten profesor sejarah di Michigan State University, Chalcedon adalah kota yang kuat dalam hal politik internasional.

Baca Juga: Peti Mati Abad Ke-14 Ditemukan, Berisi Mumi Pejabat Tinggi

Antara 235 SM dan 220 SM, Chalcedon bersama dengan Byzantion memungut biaya besar pada kapal yang melewati selat Bosphorus, yang memisahkan Asia dari Eropa, ke Laut Hitam.

Meskipun Chalcedon sukses pada saat itu, beberapa penulis kuno menyebut Chalcedon sebagai "tanah orang buta" karena ada daerah lain yang dianggap lebih cocok untuk sebuah kota.

Hingga pada abad keempat Masehi, kaisar Romawi Konstantinus mendirikan Konstantinopel, sebuah kota yang pada akhirnya akan menelan Byzantion dan Chalcedon lalu menjadi pusat Kekaisaran Bizantium.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI