Maudy Ayunda Beberkan 3 Isu Transisi Energi di Presidensi G20

Minggu, 15 Mei 2022 | 09:23 WIB
Maudy Ayunda Beberkan 3 Isu Transisi Energi di Presidensi G20
Juru Bicara Presidensi G20 Maudy Ayunda. [G20]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Presidensi G20 Maudy Ayunda mengungkapkan, tiga isu dalam transisi energi berkelanjutan yang dilakukan pemerintah di Presidensi G20 Indonesia.

Tiga isu yang dimaksud antara lain akses energi yang terjangkau, penggunaan teknologi pintar dan bersih, serta pembiayaan penggunaan energi yang berkelanjutan.

Kolaborasi tersebut akan membuat transisi energi berkelanjutan dapat segera terwujud.

"Transisi energi yang berkelanjutan ini memiliki tingkat urgensi yang tinggi. Oleh sebab itu, dengan semangat kolaborasi kita dapat ambil bagian," kata Maudy Ayunda dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (15/5/2022).

Baca Juga: Indonesia Mulai Transisi Energi Netral Karbon Setelah 2030, Energi Nuklir Dimulai 2049

Ia memaparkan, kolaborasi pertama memberikan akses kerja sama dengan lembaga internasional berkaitan dengan penelitian dan teknologi energi bersih.

Tujuannya, transisi energi berkelanjutan yang dipergunakan dapat menjadi andalan sumber energi bagi masyarakat.

Ilustrasi transisi energi. [Pfüderi/Pixabay]
Ilustrasi transisi energi. [Pfüderi/Pixabay]

Menurutnya, hal tersebut penting dalam mengelola energi terbarukan, efisiensi energi, dan penggunaan bahan bakar fosil yang lebih bersih di dalam negeri.

"Memberikan akses energi yang terjangkau dan dapat diandalkan untuk semua tujuan," kata Maudy.

Kedua adalah penggunaan teknologi pintar dan bersih dengan mendorong penggunaan teknologi dalam setiap sendi kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Berdampak Besar ke Pemanasan Global, Lembaga Bank Dunia Diimbau Dukung Akselerasi Transisi Energi

Dengan begitu, pengurangan akan emisi CO2 dapat segera mencapai target yang telah ditentukan.

"Dalam konteks efisiensi energi pengurangan emisi maupun pengembangan energi terbarukan," tutur Maudy.

Terakhir adalah kolaborasi pembiayaan penggunaan energi yang berkelanjutan.

Diperlukan skema dan mekanisme pembayaran yang dikembangkan, untuk menggalang kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan.

Ilustrasi dampak positif energi terbarukan.[Pixabay/Geralt]
Ilustrasi dampak positif energi terbarukan.[Pixabay/Geralt]

"Untuk mendukung dua poin sebelumnya, skema dan mekanisme pembiayaan dari semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun philanthropy," jelas Maudy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI