Tentara Rusia Dilaporkan Curi Emas Berusia 2.300 Tahun dari Museum Ukraina

Jum'at, 13 Mei 2022 | 23:38 WIB
Tentara Rusia Dilaporkan Curi Emas Berusia 2.300 Tahun dari Museum Ukraina
Warga berjalan melewati patung-patung bersejarah yang dibungkus di Archcathedral Basilica of the Assumption of the Blessed Virgin Mary atau Katedral Latin di Lviv, Ukraina, Sabtu (5/3/2022). [Daniel LEAL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Rusia dilaporkan mencuri artefak emas Scythian yang berusia sekitar 2.300 tahun dari Museum Sejarah Lokal Melitopol di Ukraina.

Tak hanya itu, ada laporan lain yang menyebut bahwa seorang anggota staf museum saat ini ditahan oleh militer Rusia.

Artefak emas tersebut dibuat oleh orang Scythian, kelompok penggembala nomaden yang berkembang di seluruh Eurasia antara sekitar 800 SM dan 300 M.

Menurut laporan berita lokal, Melitopol yang terletak di tenggara Ukraina telah diduduki oleh militer Rusia sejak 1 Maret.

Baca Juga: Perang Ukraina: Tentara Rusia Terekam Menembak Warga Sipil Tak Bersenjata

Sejak Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari, para tentara elah merebut sebagian besar wilayah di bagian timur dan selatan negara itu. Namun, upaya Rusia untuk merebut ibu kota Kyiv gagal.

"Rusia telah mengambil emas Scythian kami. Ini adalah salah satu koleksi terbesar dan termahal di Ukraina," kata Ivan Fedorov, walikota Melitopol, seperti dikutip dari Live Science pada Jumat (13/5/2022).

Federov dipaksa keluar sebagai walikota oleh militer Rusia setelah para tentara mengambil alih seluruh kota pada 1 Maret.

Pencurian tersebut dikonfirmasi oleh Leila Ibrahimova, direktur museum, dalam sebuah wawancara dengan New York Times.

Menurut Ibrahimova, artefak yang dicuri termasuk setidaknya 198 item emas, mencakup ornamen dalam bentuk bunga dan piring emas. Beberapa item emas tersebut dibuat oleh orang Yunani kuno dan diberikan untuk Scythian. Selain itu, pasukan Rusia juga mengambil koin perak berusia 300 tahun serta senjata dan medali tua.

Baca Juga: Profil Ghafur Akbar Dharmaputra, Dubes RI untuk Ukraina yang Meninggal Dunia

Ibrahimova mengatakan bahwa dia ditawan sebelum Rusia membebaskannya pada pertengahan Maret.

Selain itu, seorang aktivis Ukraina bernama Eskender Bariiev menulis di halaman Facebook miliknya bahwa pegawai museum lain bernama Galina Andriivna Kucher diculik pada 30 April setelah ia menolak memberikan informasi tentang sisa koleksi Sycthian museum Sayangnya, saat ini belum ada konfirmasi tentang pencurlikan Kucher.

Arkeolog lain menegaskan bahwa banyak artefak Scythian terbaik yang ditemukan di daerah Melitopol berada di Museum Kiev.

Namun Cunliffe menekankan bahwa banyak situs pemakaman Scythian yang penting terletak di daerah konflik di Ukraina dan berisiko dijarah.

Tidak jelas apa yang akan dilakukan tentara Rusia dengan artefak yang dicuri. Tetapi menurut Sam Hardy, ahli dalam perdagangan kekayaan budaya, ada kemungkinan bahwa benda-benda itu dapat dijual atau dipajang di lembaga-lembaga di Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI