Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan digitalisasi sektor keuangan dapat meningkatkan inklusi keuangan orang muda yang saat ini kesulitan mengakses jasa dan produk keuangan formal.
"Bagaimana kita akan melibatkan mereka sehingga mereka memiliki akses kepada jasa keuangan, akses kepada akun transaksi keuangan, menjadi langkah pertama untuk inklusi keuangan yang lebih luas," katanya dalam webinar Transformasi Digital untuk Inklusi Keuangan yang dipantau di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Kelompok muda lebih mudah untuk didorong mengakses layanan keuangan berbasis teknologi digital karena mereka telah mulai mengakses perangkat digital sejak dini.
Berdasarkan Fintech Adoption Index, pemuda disebutkan menjadi kelompok yang paling banyak menggunakan aplikasi finansial berbasis teknologi (fintech).
Baca Juga: Dukung Inklusi Keuangan Masyarakat, OJK Resmikan Bank Wakaf Mikro Astra di Banda Aceh
"Dengan meningkatkan akses ke jasa keuangan formal, pemuda dapat berinvestasi kepada edukasi untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka dan kehidupan profesional mereka di masa mendatang," katanya.
Fintech juga dapat dimanfaatkan untuk memungkinkan pemuda mengakses kemandirian di tengah masyarakat, misalnya untuk mengakses rumah dan merencanakan masa depan keuangan mereka.
Sri Mulyani mengatakan saat ini pemerintah juga masih perlu mengatasi tantangan bagi pemuda untuk mengakses produk keuangan formal lain yang biasanya disebabkan oleh stereotip bahwa mereka memiliki pendapatan dan tabungan berjumlah sedikit.
"Sebagai konsekuensinya, pemuda dalam hal ini sering diabaikan sebagai nasabah potensial, dan mereka tidak bisa memiliki akses ke produk keuangan guna memenuhi kebutuhan mereka," katanya. [Antara]
Baca Juga: Berkomitmen untuk Beri Layanan Terbaik, Bank Mandiri Dorong Inklusi Keuangan Melalui Mandiri Agen