Suara.com - Dirut Network dan IT Solution PT Telkom Herlan Wijanarko mengungkapkan saat ini gangguan jaringan di Papua disebabkan dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) rute Merauke-Timika. Dugaannya ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan internet di wilayah tersebut.
"Secara historis, kabel laut ini banyak faktor gangguannya. Pertama adalah kondisi geografis alam. Kita kan ada di jalur gunung berapi. Jadi ada gunung berapi bawah laut yang ada di sekitar Papua," kata Herlan dalam konferensi pers virtual di Kantor Kominfo di Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Faktor kedua masih dari alam, yakni terjadinya longsor di bawah laut. Sementara faktor ketiga bisa berasal dari aktivitas manusia.
"Ada juga kegiatan dari teman-teman nelayan. Biasanya di laut dangkal, ada jangkar dan perangkap ikan yang bisa nyangkut di kabel bawah laut Telkom," ujar dia.
Baca Juga: Pendapatan Telkom Capai Rp 35,2 Triliun di Triwulan Pertama 2022
"Faktor kemungkinan ini bisa banyak, nanti bisa ketahuan kalau sudah diangkat (kabelnya)," sambung Herlan.
Ia mengungkapkan, kabel laut Telkom saat ini memiliki total fiber optik sepanjang 178.000 km yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sementara segmen lautnya di domestik ada sekitar 24.000 km.
"Itu kita pantau terus. Jadi ada banyak potensi gangguan dan sekarang kita sedang dalam kasus itu," klaim dia.
Herlan mengungkapkan, di tanggal 11 Mei nanti, kapal perbaikan akan mulai berlayar ke Merauke. Tanggal sampai kapal tersebut ke sana kira-kira terjadi pada 21 Mei, yang dilanjutkan ke lokasi sehari setelahnya.
"Jadi tanggal 23 Mei akan mulai repair di area Merauke. Kalau cuaca lancar, angin mendukung, dalam tiga hari akan bisa diselesaikan. Nah tanggal 26 Mei kami bisa memperbaiki gangguan kabel laut SKKL Merauke," terang Herlan.
Baca Juga: Kuartal I-2022, Telkom Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp35,2 Triliun
Adapun dari pengukurannya, ia mengatakan kalau kabel laut ini diduga putus di jarak 270-an km dari Merauke dengan kedalaman 60 meter. Dari sana, ia berharap bisa memperbaiki gangguan jaringan yang saat ini ada Merauke.
"Kami ingin secepat mungkin me-recovery gangguan di Merauke ini. tapi kami punya keterbatasan, di kapal itu. Mudah-mudahan di akhir bulan semua sudah bisa recovery sampai normal kembali," harap dia.
Sembari menunggu, Telkom juga memiliki cadangan untuk kebutuhan layanan telekomunikasi di Papua. Ada Voice Telkomsel, yang 100 persen bisa dipakai.
"Tapi untuk data internet kami batasi pemakaiannya. Jadi memenuhi kebutuhan prioritas lebih dulu," jelasnya.