Bill Gates Sebut Twitter Bisa Lebih Buruk Setelah Dibeli Elon Musk

Minggu, 08 Mei 2022 | 14:25 WIB
Bill Gates Sebut Twitter Bisa Lebih Buruk Setelah Dibeli Elon Musk
Bill Gates. [Evan Vucci/POOL/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bill Gates memperingatkan kalau Elon Musk bisa saja membuat Twitter lebih buruk. Pandangan ini dia lontarkan usai CEO Tesla itu membeli Twitter seharga 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 637 triliun.

Berbicara di KTT CEO Wall Street Journal, Gates mengatakan bahwa tidak jelas bagaimana Musk akan mengubah Twitter jika dia mengambil alih kepemilikan. 

Ia juga khawatir terkait meningkatnya penyebaran misinformasi di platform tersebut.

Bos dan pendiri SpaceX, Elon Musk terdiam dalam peluncuran roket Falcon 9 yang batal digelar pada 27 Mei 2020. Peluncuran akhirnya sukses dilakukan pada 30 Mei. [AFP/Brendan Smialowski]
Bos dan pendiri SpaceX, Elon Musk terdiam dalam peluncuran roket Falcon 9 yang batal digelar pada 27 Mei 2020. Peluncuran akhirnya sukses dilakukan pada 30 Mei. [AFP/Brendan Smialowski]

Pendiri Microsoft ini mengakui kalau rekam jejak Musk di perusahaan lain amat mengesankan. 

Baca Juga: Tesla Incorporation Mengalami Pencurian Teknologi Project Dojo dari Mantan Karyawan

Ia memuji Musk sebagai Chief Executive di Tesla dan SpaceX karena melakukan pekerjaan menakjubkan seperti mengumpulkan engineering kompeten di sana.

"Saya agak ragu hal itu akan terjadi kali ini (di Twitter). Tetapi kita harus berpikiran terbuka dan tidak pernah meremehkan Elon," kata Gates, dikutip dari CNBC, Minggu (8/5/2022).

Komentar miliarder teknologi ini muncul setelah Musk menuduhnya menjual saham Tesla bulan lalu. Musk juga membuat lelucon tweet tentang Gates, tapi ia menyebut kalau penghinaan itu tidak mengganggunya.

Gates juga mempertanyakan apa tujuan Musk dengan Twitter, dan apakah rencananya untuk mendorong kebebasan berbicara di sana masuk akal.

"Bagaimana perasaannya tentang pernyataan-pernyataan di Twitter yang mengatakan "vaksin membunuh orang" atau bahwa "Bill Gates melacak orang?"," tanya Gates.

Baca Juga: Akuisisi Twitter, Elon Musk Kini Menghadapi Tuntutan dari Pengelola Dana Pensiun

"Apa tujuannya? Untuk apa akhirnya? Apakah itu cocok dengan gagasan tentang informasi palsu yang menyebar begitu cepat (dan) teori konspirasi yang aneh? Apakah dia berbagi tujuan itu atau tidak?” sambungnya.

Misinformasi terkait vaksin memang banyak menyebar di media sosial selama pandemi COVID-19. Termasuk informasi terkait Gates yang mengatakan bahwa dirinya menanamkan chip 5G sehingga vaksin bisa melacak orang-orang.

"Itu sangat tidak terduga dan aneh. Sekarang saya kembali ke dunia fisik, orang-orang datang, berteriak, dan memprotes," ujar Gates.

Lebih lanjut, Gates mengatakan dia berencana untuk mendirikan unit media sosial dengan 3.000 orang untuk membantu menyebarkan informasi vaksin yang akurat di masa depan.

Dia mengatakan bahwa pesan baik perlu disampaikan oleh orang-orang yang dipercaya di masyarakat, seperti pemimpin politik dan etnis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI