Suara.com - Skuadron Pertahanan Luar Angkasa ke-18 Angkatan Luar Angkasa melaporkan sebuah objek yang mengorbit Bumi yang dikatalogkan sebagai #32398 dilaporkan pecah pada 15 April.
Akibat peristiwa tersebut, enam belas keping puing luar angkasa baru tercipta dan saat ini sedang dilacak.
Object #32398 adalah motor ullage dari roket yang membantu meluncurkan tiga satelit GLONASS milik Rusia ke orbit Bumi pada 2007. GLONASS Rusia sendiri merupakan sistem navigasi GPS versi Rusia.
GLONASS diangkut oleh roket Proton Rusia yang bagian atasnya memiliki dua motor ullage kecil. Mesin motor itu berfungsi untuk mempercepat tahapan roket induk dan memastikan bahwa bahan bakar booster ditempatkan di tangki dengan benar.
Baca Juga: Suzuki Siap Kembangkan Mobil Terbang Sebagai Kendaraan Masa Depan di Jepang
Motor ullage tingkat atas Proton ini dikenal sebagai motor SOZ dan saat ini ada 64 mesin yang berada di Bumi.
"Motor SOZ tidak menggunakan semua propelan ketika diluncurkan dan memiliki kecenderungan untuk meledak bertahun-tahun atau dekade kemudian. Setidaknya 54 motor SOZ sekarang telah meledak," kata Jonathan McDowell, astrofisikawan dan pelacak satelit di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, seperti dikutip dari Space.com pada Rabu (4/5/2022).
Motor SOZ yang baru saja meledak telah mengelilingi Bumi dalam jalur yang sangat elips, mencapai jarak sedekat 388 km dan sejauh 19.074 km.
Sampah antariksa adalah masalah yang berkembang bagi operator satelit dan perencana misi. Badan Antariksa Eropa (ESA) memperkirakan bahwa sekitar 36.500 keping puing dengan ukuran sekitarnya 10 cm saat ini berada di sekitar Bumi.
Selain itu, orbit Bumi kemungkinan menampung sekitar 1 juta objek sampah luar angkasa dengan diameter antara 1 hingga 10 cm.
Baca Juga: Rusia Tegaskan Siap Menarik Diri dari ISS
Rusia sebelumnya juga telah menambah puing antariksa pada November lalu. Negara itu menghancurkan salah satu satelitnya yang mati dengan misil, memunculkan bidang puing baru di lingkungan orbital yang sama dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Hal ini sangat berbahaya karena puing antariksa dapat menabrak ISS. Operator ISS harus melakukan manuver untuk menghindari puing-puing satelit tersebut.