Suara.com - Dibandingkan dengan kuartal pertama 2021, jumlah serangan Distributed Denial of Service (DDoS) pada periode Januari-Maret 2022 naik 4,5 kali lipat.
Jumlah serangan kemungkinan merupakan hasil dari aktivitas hacktivist. Serangan tersebut juga menunjukkan durasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sesi DDoS, terutama yang ditujukan pada sumber daya negara dan bank.
Informasi lebih lanjut telah dimasukkan dalam laporan yang diterbitkan oleh Kaspersky.
Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dirancang untuk mengganggu sumber daya jaringan
yang digunakan oleh bisnis dan organisasi dan mencegahnya berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Hacker Anonymous Deklarasikan Perang Siber ke Rusia
Mereka menjadi lebih berbahaya jika sistem yang dikompromikan berada di sektor pemerintahan atau keuangan, karena apabila layanan ini tidak tersedia, akan memiliki dampak lanjutan terhadap populasi yang lebih luas.
Kuartal pertama 2022 menunjukkan peningkatan serangan mendadak pada akhir Februari sebagai
akibat dari krisis di Ukraina.
Dibandingkan dengan telemetri pada kuartal empat (Q4) 2021, yang telah dianggap sebagai jumlah
serangan DDoS tertinggi sepanjang masa yang terdeteksi oleh solusi Kaspersky, Q1 2022 melihat
jumlah total DDoS meningkat 46 persen.
Angka ini tumbuh 4,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Jumlah serangan “pintar” atau canggih dan bertarget juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 81 persen dibandingkan rekor sebelumnya dari Q4 2021.
Baca Juga: Serangan Siber Bidik Situs Ukraina, Diduga dari Rusia
Serangan tersebut tidak hanya dilakukan dalam skala besar tetapi juga inovatif.
Contohnya termasuk situs yang meniru permainan puzzle 2048 yang populer untuk membuat gamify serangan DDoS di situs web Rusia, dan panggilan pembentukan pasukan sukarelawan TI untuk memfasilitasi serangan siber.
Investigasi lebih lanjut yang dilakukan Kaspersky mengungkapkan bahwa rata-rata sesi DDoS
berlangsung 80 kali lebih lama dibandingkan pada Q1 2021.
Serangan terlama terdeteksi pada 29 Maret dengan durasi yang sangat lama yaitu 177 jam.
“Pada kuartal pertama 2022 kami menyaksikan jumlah serangan DDoS yang tinggi sepanjang masa," kata Alexander Gutnikov, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangan resminya, Jumat (29/4/2022).
Tren kenaikan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh situasi geopolitik.
Hal tidak biasa adalah durasi serangan DDoS yang berlangsung lama, dan ini biasanya dilakukan untuk memperoleh keuntungan secara waktu nyata.
"Beberapa serangan yang kami amati berlangsung selama berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu, menunjukkan bahwa serangan tersebut mungkin dilakukan oleh aktivis siber yang bermotif ideologis," jelasnya.
Banyak organisasi yang belum siap untuk memerangi ancaman semacam itu.
"Semua faktor ini telah membuat kami lebih sadar akan seberapa luas dan berbahayanya serangan DDoS. Mereka juga mengingatkan kita bahwa organisasi perlu bersiap menghadapi serangan semacam itu,” tukas dia.