Usai Merger dengan Tri, Indosat Klaim Jadi Operator Seluler Terbesar Kedua di Indonesia

Kamis, 28 April 2022 | 21:10 WIB
Usai Merger dengan Tri, Indosat Klaim Jadi Operator Seluler Terbesar Kedua di Indonesia
Pelanggan seluler Indosat mencapai 94,6 juta orang setelah merger dengan Tri. [Dok Indosat Ooredoo Hutchison]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengklaim telah menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia usai melakukan merger antara Indosat dan Tri pada awal tahun 2022 lalu.

Tercatat jumlah pengguna Indosat setelah merger mencapai 94,6 juta orang, meningkat dari 34,6 juta orang secara year-on-year (YoY).

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan hasil ini mencerminkan visi IOH melalui merger dengan skala yang ditingkatkan, kekuatan finansial, dan kemampuan yang memungkinkan kami mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi Indonesia menjadi masyarakat digital.

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi produk, mengintegrasikan jaringan kami, dan menempatkan pengalaman pelanggan sebagai fokus utama operasional bisnis kami," kata Vikram dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga: Rudiantara: Transformasi Digital Penting, Tapi Kualitas SDM yang Utama

Indosat juga melaporkan total pendapatannya yang meningkat 48 persen YoY menjadi Rp 10,873 triliun pada kuartal satu (Q1) 2022. Sementara laba bersih yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tercatat sebesar Rp 129 miliar.

Kemudian EBITDA meningkat 29,1 persen YoY menjadi Rp4.380 miliar, dengan Margin EBITDA mencapai 40,3 persen. Lalu pertumbuhan lalu lintas data secara YoY mencapai 98,5 persen.

Vikram menjabarkan pada kuartal pertama 2022, IOH meluncurkan beberapa inisiatif digital termasuk UCan dan Bima Kredit. Selain itu IOH juga memperkuat kerja sama strategis dengan para mitra global pada penyelenggaraan Mobile World Congress (MWC 2022) untuk membawa teknologi dan solusi terbaik ke Indonesia.

Integrasi karyawan dan jaringan IOH turut diwujudkan dengan cara yang dipercepat. Sebesar 20 persen dari inisiatif integrasi Perusahaan dari strategi implementasi sembilan kuartal telah selesai, sementara sinergi aktual lebih cepat dari target.

Perseroan dengan cepat melakukan proyek percontohan untuk mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi-Operator Core Network (MOCN) setelah selesainya merger.

Baca Juga: Tri Indonesia Bagikan THR ke Pelanggan, Tebar Cashback hingga Voucher Belanja

Kemudian perusahaan meluncurkan program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan di Mandalika lewat platform pinjaman digital UCan (bekerja sama dengan QNB Indonesia) dan Bima Kredit (bekerja sama dengan Maucash). Ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan UMKM.

Dalam jangka panjang, perusahaan akan mendukung pemerintah dalam memberikan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia. Ini dilakukan lewat penambahan 11.400 site baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh tanah air, yang ditargetkan selesai pada tahun akhir tahun 2025.

"Dengan skala dan kekuatan yang lebih besar, IOH akan terus memberikan pengalaman digital kelas dunia kepada pelanggan. IOH akan terus menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan pemegang saham, serta mempercepat transformasi digital Indonesia," jelas Vikram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI