Suara.com - Rusia mengerahkan pasukan lumba-lumba terlatih untuk menjaga pangkalan angkatan lautnya di Laut Hitam. Pasukan mamalia laut itu diduga bertugas menjaga armada Vladimir Putin dari serangan serta sabotase bawah laut.
Hasil analisis citra satelit, seperti yang diwartakan The Guardian, Kamis (28/4/2022), menunjukkan bahwa dua kandang lumba-lumba dipindahkan ke pangkalan Angkatan Laut Rusia di Sevastopol pada Februari lalu, di awal invasi Rusia ke Ukraina.
Kandang lumba-lumba itu ditemukan dalam foto satelit oleh US Naval Institute (USNI), sebuah lembaga swasta yang hirau akan pertahanan laut di Amerika Serikat.
Rusia diketahui memiliki program latihan lumba-lumba militer. Mamalia laut itu digunakan dalam operasi bawah air, termasuk untuk menyerang pasukan katak musuh.
Baca Juga: Penggemar Super Misterius Vladimir Putin di Facebook, Apa Misi Mereka?
Sevastopol sangat penting bagi militer Rusia. Ia terletak di selatan Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014 silam. Meski tak terjangkau oleh peluru kendali Ukraina, tetapi pelabuhan itu rentan diserang dari bawah laut.
Ini bukan pertama kali Rusia menggunakan lumba-lumba dalam perang. Di Suriah, pada 2018 lalu, Rusia juga mengerahkan pasukan lumba-lumba untuk menjaga pangkalan AS Tartus.
Selain lumba-lumba, Rusia juga diduga melatih paus beluga untuk keperluan militer. Seekor paus beluga yang ditangkap di pesisir Norwegia pada 2019 diyakini sebagai mata-mata Rusia, karena dibekali dengan perangkat yang bisa terkoneksi dengan kamera.