Update, Google Hapus Hasil Pencarian Data Pribadi Kamu

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 28 April 2022 | 11:33 WIB
Update, Google Hapus Hasil Pencarian Data Pribadi Kamu
Ilustrasi Google Search. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google mengatakan sedang memperluas jenis informasi pribadi yang akan dihapus dari hasil pencarian untuk mencakup hal-hal seperti alamat fisik, nomor telepon, dan kata sandi kamu.

Sebelumnya, fitur tersebut sebagian besar mencakup info yang memungkinkan seseorang mencuri identitas atau uang kamu.

Kini, kamu dapat meminta Google untuk berhenti menampilkan URL tertentu yang mengarah ke info yang dapat mengarahkan seseorang ke rumah atau memberi mereka akses ke akun pribadi kamu.

Menurut sebuah posting blog, dilansir laman The Verge, Kamis (28/4/2022), Google memberi orang pilihan baru karena "internet selalu berkembang" dan mesin pencarinya yang memberikan nomor telepon atau alamat rumah kamu bisa sangat menggelegar dan berbahaya.

Baca Juga: Google Play Store Siapkan Fitur Keamanan Baru, Label Privasi Aplikasi

Berikut daftar jenis info yang mungkin dihapus Google, dengan tambahan baru yang dicetak tebal (h/t ke Wayback Machine untuk membuat daftar lama dapat diakses):

  • Nomor identifikasi (ID) rahasia pemerintah seperti Nomor Jaminan Sosial AS, Nomor Identifikasi Pajak Tunggal Argentina, dll.
  • Nomor rekening bank
  • Nomor kartu kredit
  • Gambar tanda tangan tulisan tangan
  • Gambar dokumen ID
  • Catatan yang sangat pribadi, terbatas, dan resmi, seperti catatan medis (digunakan untuk membaca "Catatan medis pribadi rahasia")
  • Info kontak pribadi (alamat fisik, nomor telepon, dan alamat email)
  • Kredensial login rahasia
Ilustrasi data pribadi. [Shutterstock]
Ilustrasi data pribadi. [Shutterstock]

Menurut halaman dukungan, Google juga akan menghapus hal-hal seperti "gambar pribadi eksplisit atau intim non-konsensual," deepfake porno atau Photoshop yang menampilkan kemiripan kamu, atau tautan ke situs dengan "praktik penghapusan eksploitatif."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI