Canalys: Salip Apple, Samsung Jadi Brand Ponsel Nomor 1 di Dunia

Rabu, 27 April 2022 | 12:56 WIB
Canalys: Salip Apple, Samsung Jadi Brand Ponsel Nomor 1 di Dunia
Ilustrasi Samsung Galaxy. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Firma riset Canalys baru saja menerbitkan laporan berisi brand penguasa smartphone di seluruh dunia per kuartal satu (Q1) 2022.

Hasilnya, Samsung memimpin pasar dengan pangsa pasar 24 persen.

Angka ini naik dari 19 persen pada Q4 2021 lalu, sekaligus menyalip Apple yang ada di posisi atas sebelumnya.

Berikut daftar penguasa smartphone di dunia selama Q1 2022:

Baca Juga: Bingung Pilih Laptop OS Windows atau MacOS? Ini Jawabannya

  1. Samsung = 24 persen
  2. Apple = 18 persen
  3. Xiaomi = 13 persen
  4. OPPO = 10 persen
  5. vivo = 8 persen
  6. Lainnya = 27 persen

Melansir GSM Arena, Rabu (27/4/2022), suksesnya Samsung ke posisi atas dikarenakan penjualan yang kuat dari smartphone flagship Samsung Galaxy S22 series.

Penjualan smartphone Q1 2022. [Canalys]
Penjualan smartphone Q1 2022. [Canalys]

Faktor lainnya juga didorong permintaan tinggi untuk Galaxy A series.

Posisi kedua ditempati Apple dengan pangsa pasar 18 persen. Kesuksesan ini didorong oleh iPhone SE 2022 yang disebut membantu Apple untuk ponsel kelas mid-range.

Faktor lainnya adalah iPhone 13 yang permintaannya terus melonjak.

Posisi ketiga ada Xiaomi dengan pangsa pasar 13 persen. Kesuksesan Xiaomi didorong oleh seri Redmi Note yang populer di kelas menengah.

Baca Juga: Ponsel Rekondisi Samsung Geser iPhone Apple secara Global

Lalu posisi ke-4 dan ke-5 ditempati Oppo (termasuk OnePlus) dan Vivo dengan market share masing-masing 10 persen dan 8 persen.

Di sisi lain, Canalys mengaku kalau pengiriman ponsel di seluruh dunia cukup lesu dengan penurunan 11 persen secara year-on-year (YoY).

Faktor lesunya pasar smartphone di Q1 2022 ini adalah lonjakan Covid-19 varian Omicron, perang Rusia-Ukraina, lockdown China, hingga inflasi.

Meski begitu, krisis chip yang sebelumnya menjadi faktor penentu kini mulai membaik.

Ilustrasi iPhone. [AFP/Nicolas Asfouri]
Ilustrasi iPhone. [AFP/Nicolas Asfouri]

Canalys berharap kekurangan komponen di masa depan bakal berkurang dan membuat biaya jadi lebih murah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI