Suara.com - CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk dilaporkan resmi membeli jaringan media sosial Twitter dan sudah dikonfirmasi.
Kesepakatan ditetapkan pada 54,20 dolar AS atau sekitar Rp 782.169 per saham secara tunai, dengan total nilai transaksi sekitar 44 miliar dolar AS atau senilai Rp 634,97 triliun.
Twitter akan menjadi perusahaan tertutup setelah transaksi selesai, artinya saham tidak lagi diperdagangkan secara publik dan Twitter akan dihapus dari bursa saham.
Elon Musk telah berulang kali menyatakan bahwa Twitter perlu menjadi pribadi dan telah mengkritik platform tersebut karena “gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi.”
Baca Juga: Rusia Ganggu Jaringan Starlink di Ukraina, Militer AS: Itu Hal Sepele untuk SpaceX
Tampaknya, dilansir laman XDA-Developer, Selasa (26/4/2022), Elon Musk tidak terlalu tertarik dengan kebebasan berbicara.
Karyawan Tesla John Bernal dilaporkan dipecat awal tahun ini setelah menerbitkan ulasan tentang teknologi self-driving perusahaan ke saluran YouTube pribadinya.
Pada 2018, seorang penyelidik Tesla anonim mengklaim Elon Musk membocorkannya dan mengancam akan menuntut.
Baru-baru ini, Elon Musk menawarkan 5.000 dolar AS atau Rp 72,15 juta kepada pemilik akun Twitter yang melacak data penerbangan publik tentang jet pribadinya agar akun tersebut ditutup.
Berita itu muncul hanya beberapa bulan setelah Jack Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter setelah 16 tahun menjabat.
Baca Juga: Twitter Blokir Iklan yang Sangkal Dampak Perubahan Iklim
Kemudian, ia segera digantikan oleh Parag Agrawal, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Technical Officer (CTO) di Twitter.
Sebagian besar fokus Twitter baru-baru ini adalah pada integrasi cryptocurrency dan NFT, dengan dukungan gambar profil NFT tiba pada Januari lalu.
Perusahaan juga sedang mengerjakan tombol edit fungsional, yang telah menjadi fitur yang telah lama diminta.
Alternatif Twitter telah melihat lonjakan popularitas dengan berita akuisisi baru-baru ini, meskipun hanya waktu yang akan memberi tahu apakah lonjakan baru pengguna aktif bersifat sementara.