Kominfo: Representasi Perempuan Indonesia di Sektor Teknologi Masih Kurang

Jum'at, 22 April 2022 | 16:42 WIB
Kominfo: Representasi Perempuan Indonesia di Sektor Teknologi Masih Kurang
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba. [Kominfo.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mira Tayyiba mengungkapkan, proporsi perempuan Indonesia di sektor Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) rendah.

"Berbicara mengenai disparitas gender, proporsi perempuan di dunia Science, Technology, Engineering, and Mathematics secara global baru mencapai 29 persen. Di indonesia, di tahun 2020, baru 30 persen," ungkap Mira dalam konferensi pers virtual bersama Indosat, Jumat (22/4/2022).

"Hal ini hanyalah gambaran kecil dari kurangnya representasi perempuan di sektor teknologi," sambung dia.

Untuk mengatasi ketimpangan gender di sektor teknologi, Mira menyebut perlunya kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan potensi perempuan dan menciptakan ruang digital yang inklusif.

Baca Juga: Kementerian Kominfo Gelar Bimbingan Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi JFPH 2022

"Kementerian Kominfo turut mengambil peran aktif dalam mempromosikan partisipasi dan representasi perempuan yang lebih tinggi di sektor digital melalui berbagai program," ujar dia.

Mira memaparkan, Kominfo telah memberikan pelatihan literasi digital. Di tahun 2021, pelatihan literasi digital sudah diberikan ke setengah juta masyarakat Indonesia, yang mana 52 persen pesertanya adalah perempuan.

Selain itu, Kominfo juga mendukung kewirausahaan digital melalui Digital Entrepreneurship Academy, suatu program di bawah Digital Talent Scholarship. Program ini mencakup latihan khusus bagi rumah tangga untuk mengembangkan wirausaha berbasis digital.

"Hingga minggu pertama April 2022, pelaksanaan program ini sudah diikuti lebih dari 39.000 peserta, di mana 63 persen pesertanya adalah perempuan," tutur dia.

Kemudian di meja perundingan internasional, Mira mengaku bahwa isu perempuan juga dibahas melalui DEWG pada forum G20. Di sana, mereka membawakan diskusi mengenai literasi dan kemampuan digital bagi kelompok rentan, termasuk perempuan.

Baca Juga: Kominfo Minta Publik Waspadai Aplikasi Ilegal Pencuri Data Pribadi

"Kami percaya bahwa transformasi digital harus bersifat inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan, yang hadir dalam program SheHacks 2022, untuk memberikan sumbangsih bagi perjuangan mencapai kesetaraan gender bagi perempuan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI