Suara.com - Samsung menyatakan kemungkinan mereka akan menjual ponsel seri Galaxy A dan M tanpa charger atau perangkat pengisi daya lengkap di dalam kemasan. Dengan kata lain, konsumen akan membeli charger secara terpisah saat membeli HP baru.
"Ke depannya, tidak menutup kemungkinan untuk hal tersebut," kata manajer pemasaran produk di Samsung Electronics Indonesia, Elvira Anggraini, saat jumpa pers virtual, Selasa (19/4/2022).
Samsung sudah tidak lagi mengemas perangkat pengisian daya atau charger untuk ponsel kelas flagship mereka, dimulai dengan seri Galaxy S21 di Indonesia.
Ketiadaan perangkat pengisian daya ini juga berlaku secara global berkaitan dengan komitmen Samsung terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. Mengikuti komitmen tersebut, seri Galaxy S22 di Indonesia djual hanya dengan kabel pengisian daya, tanpa kepala charger.
Baca Juga: Xiaomi Masih Pertahankan Charger di Boks Ponsel Harga Sejutaan
Belakangan ini, tidak hanya flagship seri Galaxy S yang dikemas tanpa perangkat pengisi daya, namun, juga meluas ke seri lainnya yang lebih murah. Saat meluncurkan Galaxy M23 5G pekan lalu, Samsung mengumumkan perangkat charger dijual terpisah.
Kebijakan ini juga berlaku untuk ponsel Galaxy A33 5G yang meluncur akhir Maret kemarin. Kedua model ponsel tersebut dipasarkan dalam rentang harga Rp3.500.000 sampai Rp5.000.000.
Sementara pada Galaxy A13, yang berada di kisaran harga Rp 2,5 juta Samsung masih memberikan perangkat pengisi daya pada kotak kemasan ponsel.
Upaya yang dilakukan oleh raksasa teknologi dari Korea Selatan untuk menjaga lingkungan tidak hanya dengan menarik charger dari kemasan. Untuk seri Galaxy S22, Samsung menggunakan material daur ulang dari jaring ikan dan sampah plastik dari laut untuk sejumlah komponen. [Antara]
Baca Juga: Ramah Lingkungan Alasan Samsung Galaxy A73 5G Tak Sediakan Charger dalam Boks