Infografis
Suara.com - Eks CEO sekaligus pendiri Twitter - Jack Dorsey, menjual tweet pertamanya dalam bentuk non fungible token (NFT) seharga 2,9 juta dollar AS atau Rp41 miliar tahun lalu. Tapi kini, harganya kini hanya jutaan rupiah.
Maret 2021, Jack Dorsey yang masih jadi CEO Twitter melelang tweet pertamanya sebagai NFT pada platform Valuables yang dijalankan oleh Cent, jejaring media sosial yang berbasis blockchain.
Tweet pertama "just setting up my twttr” yang dibuat pada tahun 2006 ini dibeli oleh entrepreneur kripto asal Malaysia, Sina Estavi. Ia membeli NFT itu seharga 1.636 Ethereum, yang bernilai 2,9 juta dollar AS saat itu.
Dia kemudian menjual lagi NFT tersebut pada Rabu kemarin lewat platform jual-beli NFT, OpenSea. Rencananya, 50 persen dari hasil penjualan, yang diperkirakan mencapai 25 juta dollar AS atau lebih, akan disumbangkan sebagai bentuk amal.
Baca Juga: Ibu Ini Terlalu Senang Mau Makan Nasi Padang, Endingnya Malah Tak Terduga
Sayang harga NFT yang tadinya miliaran rupiah ini anjlok dengan penawaran tertinggi hanya 9.968 dolar AS atau Rp143 jutaan, sebagaimana diwartakan CNBC, Minggu (17/4/2022).
Berdasarkan pantauan Suara.com di OpenSea, tawaran itu memang naik menjadi 18.144 dolar AS atau Rp260 jutaan. Tapi harga itu masih sangat jauh dari harga jual awal yang bernilai puluhan miliar.
Sekadar informasi, NFT adalah koleksi digital berbentuk video klip, avatar game, atau karya seni digital lain yang tidak dapat ditukarkan. NFT memiliki nilai otentik, yang menjadikan si pemilik menyimpan satu-satunya aset digital tersebut.
Estavi yang juga CEO perusahaan blockchain, Bridge Oracle, mengaku kalau dia mungkin tidak akan pernah menjual tweet tersebut. Tapi ia tak menutup kemungkinan apabila ada yang menawarkannya dengan harga tinggi.
Namun Estavi tampak menyikapi penurunan harga NFT itu dengan tenang. Ia me-retweet cuitan yang menunjukkan bahwa “mungkin Elon akan membelinya".
Baca Juga: Viral, Tim Medis Bali United Diduga Alami Pelecehan Oleh Penonton di JIS
