Suara.com - Gerakan menghapus email baru-baru ini menjadi trend di media sosial. Banyak pengguna yang menyerukan untuk menghapus email sampah atau spam untuk menyelamatkan Bumi dari perubahan iklim.
Dilansir dari Green Matters, Sabtu (16/4/2022), email memang meninggalkan jejak karbon.
Sebagian besar email, termasuk spam ataupun yang belum dibaca dan tidak pernah dihapus biasanya disimpan di cloud.
Penyimpanan cloud membutuhkan listrik yang cukup banyak, di mana sebagian besar masih dihasilkan oleh bahan bakar fosil.
Baca Juga: BMKG: Pemerintah Harus Segera Ambil Langkah Konkret Tekan Laju Perubahan Iklim
Dengan kata lain, meskipun email tidak berkontribusi pada polusi kertas, tetapi email masih berdampak pada emisi karbon.
Dalam laporan 2021 dari The Good Planet, rata-rata orang Amerika memiliki sekitar 500 email yang belum dibaca.
Jika berasumsi bahwa setiap email menyumbang 0,3 gram karbon dioksida berdasarkan emisi karbon, maka terdapat 150 gram karbon dioksida ekstra per warga Amerika Serikat.
Dalam perhitungan yang dilakukan oleh Eco2 Greetings, email berbasis teks memancarkan sekitar 4 gram CO2e (setara dengan karbon dioksida).
Sumber tersebut juga memperkirakan bahwa rata-rata tahun mengirim email memancarkan sekitar 136 kilogram CO2e, yang memiliki dampak hampir sama dengan mengemudi 200 mil menggunakan mobil bertenaga gas.
Baca Juga: 8 Fenomena Alam yang Menandakan Telah Terjadi Perubahan Iklim di Bumi
Namun menurut Science Focus, mengirim email menggunakan sekitar 1,7 persen energi yang dibutuhkan untuk mengirim surat kertas.
Pada sisi ini, menunjukkan bahwa email merupakan pilihan yang lebih ramah lingkungan daripada surat.
Meski begitu, Pengetahuan Pusat Data melaporkan bahwa pusat data menyumbang sekitar 1 persen dari semua listrik yang digunakan di dunia pada tahun tertentu.
Walaupun tidak dalam skema besar, tetapi ketika pusat data digunakan oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Facebook, Amazon, dan Microsoft maka angka tersebut akan tumbuh setiap tahun.
Tidak ada yang akan menghentikan Google untuk membuat lebih banyak data, tetapi pengguna dapat mengurangi dampak lingkungan dengan mengambil alih sampah dalam email.
Menghapus email adalah cara termudah untuk mengurangi jejak karbon di komputer.
Tak hanya itu, pengguna juga dapat berhenti berlangganan email atau buletin yang sebenarnya tidak ingin dibaca atau menghapus email tersebut setelah membacanya.
Menurut laporan The Good Planet, hampir 107 email spam dikirim dan diterima setiap harinya pada 2019.
Jika setiap pengguna hanya menghapus 10 email tersebut, maka pengguna dapat menghemat 1.725,00 gigabyte ruang penyimpanan dan sekitar 55,2 juta kilowatt daya.