Korea Utara Disebut Jadi Dalang Aksi Perampokan Aset Kripto Game Axie Infinity

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 16 April 2022 | 07:36 WIB
Korea Utara Disebut Jadi Dalang Aksi Perampokan Aset Kripto Game Axie Infinity
Axie Infinity
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini terungkap dalang aksi perampokan aset kripto di game Axie Infinity.

"Melalui penyelidikan, kami bisa mengonfirmasi Grup Lazarus dan APT38, aktor yang siber yang berhubungan dengan (Korea Utara), bertanggun jawab untuk pencurian tersebut," kata FBI, dikutip dari AFP, sebagaimana dilansir laman Antara, Sabtu (16/4/2022).

Pemain game Axie Infinity bisa mendapatkan uang kripto dengan bermain atau jual-beli avatar.

Agar transaksi berlangsung cepat, pengembang Axie Infinity, Sky Mavis, membuat mata uang sendiri di dalam game dan sambungan ke blockchain ethereum.

Baca Juga: Pengguna Kripto Indonesia Diprediksi Capai 50 Juta dalam Lima Tahun ke Depan

Peretas mengeksploitasi kelemahan pada setelan yang diterapkan oleh perusahaan berbasis di Vietnam itu.

Serangan ini menargetkan ethereum senilai 173.600 dan stablecoin, aset digital yang dijamin dengan dolar Amerika Serikat, senilai 25,5 juta.

Hacker. [B_A/Pixabay]
Hacker. [B_A/Pixabay]

Pencurian aset kripto di Axie Infinity diperkirakan senilai 620 juta dolar AS, salah satu kasus yang terbesar dalam dunia kripto.

Sebelum meretas Axie Infinity, kelompok tersebut mencuri sekitar 320 juta dolar AS.

Nama Grup Lazarus mencuat sekitar tahun 2014, ketika mereka dituduh meretas Sony Pictures Entertainment.

Baca Juga: Kisah Persahabatan yang Berbahaya, Inilah 6 Fakta Film Joint Security Area

Mereka melakukan aksi balas dendam karena Sony membuat film "The Interview", yang berisi satir kepada Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.

Program siber Korea Utara sudah berjalan sejak tahun 1990an, kini berkembang menjadi unit perang siber bernama Bureau 121, berisikan 6.000 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI