Suara.com - Perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson, resmi menangguhkan semua operasinya di Rusia akibat invasinya ke Ukraina.
“Mengingat peristiwa yang terjadi saat ini dan sanksi Uni Eropa, perusahaan kini akan menangguhkan bisnisnya yang terpengaruh dengan pelanggan di Rusia tanpa batas waktu,” kata Ericsson, dikutip dari Economic Times, Kamis (14/4/2022).
Ericsson melanjutkan, kebijakan baru ini berprioritas pada fokus keselamatan dan karyawannya di Rusia. Mereka juga diberikan cuti yang dibayar.
Sebelumnya Ericsson sudah menghentikan semua pengiriman ke Rusia pada akhir Februari lalu, bertepatan ketika Rusia memulai invasinya ke Ukraina mulai 24 Februari.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison dan Ericsson Perkuat Perluas jaringan 5G di Indonesia
Ericsson sendiri memiliki sekitar 600 karyawan di Rusia. Perusahaan ini menjadi pemasok utama untuk operator terbesar di Rusia seperti MTS dan Tele2.
Jika Rusia dan Ukraina digabung, kedua negara ini menyumbang kurang dari dua persen dari total seluruh pendapatan Ericsson.
Dikarenakan cabut dari Rusia, Ericsson bakal menambahkan 900 juta Krona Swedia atau setara Rp 1,3 triliun, sebagai 'penurunan aset dan biaya luar biasa' di laporan keuangan pada kuartal pertama 2022.