Suara.com - Hoaks atau informasi bohong mudah tersebar di era modern sekarang, di mana akses internet menjadi lebih mudah.
Kemudahan tersebut sayangnya membuat pengguna jarang menyaring atau memverifikasi informasi yang dibagikan di internet.
Informasi hoaks sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi opini publik serta keputusan individu.
Pengaruh tersebut mampu menimbulkan perpecahan hingga menurunkan reputasi seseorang.
Tak hanya itu, pengguna juga menjadi sulit membedakan informasi palsu dan sesungguhnya (fakta).
Baca Juga: Banyak Media Online Sebar Hoaks, Kominfo dan Danone Buka Kelas Kebal Hoaks untuk Wartawan
Dampaknya, itu dapat mendiskriminasi dan menghasut hingga merugikan masyarakat.
Menurut akun Instagram resmi Kemenkominfo, berikut ini ciri-ciri informasi hoaks yang harus diketahui pengguna:
- Umumnya menimbulkan kecemasan, kebencian, atau permusuhan antar satu sama lain.
- Tidak ada sumber berita jelas yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Informasi yang dibagikan bersifat menyimpang dan tidak netral.
- Memiliki judul provokatif ataupun clickbait yang tidak sesuai dengan isi berita.
- Memaksa untuk membagikan informasi tersebut agar viral.
- Informasi yang disampaikan hanya setengah atau tidak menyeluruh dan memelintir informasi yang diberikan oleh sumber tepercaya.
- Menggunakan data dan foto palsu.
- Memanipulasi fakta yang sebenarnya.
- Informasi ditulis oleh media yang tidak kredibel.
Agar terhindar dari informasi hoaks, pengguna harus berpikir secara kritis dan memahami sesuatu dengan mempertimbangkan logika, analisis, dan berbagai sudut pandang.
Selain itu, pengguna disarankan untuk memeriksa sumber, penulis, dan tanggal informasi tersebut disebarkan. Hindari prasangka buruk dan mengecek sumber asal informasi.
Baca Juga: 5 Tips Mudah untuk Membedakan Berita Benar dan Hoaks, Jangan Tertipu!