Suara.com - Dell Technologies mengumumkan kehadiran layanan Asset Recovery Services di Indonesia.
Layanan ini berlaku untuk semua merek laptop, desktop, server, periferal atau aksesoris.
Layanan ini memungkinkan pelanggan mendapatkan nilai dari aset-aset TI yang dimiliki dan menerapkan layanan daur ulang dan pemulihan, tanpa batas minimum.
Sejak 2008, Dell telah memproses lebih dari 2,5 miliar barang elektronik melalui program “ambil kembali” (take back), telah membantu banyak perusahaan menyingkirkan aset-aset TI yang sudah selesai digunakan secara berkelanjutan.
Dengan Asset Recovery Services, Dell memberikan penawaran standar, mudah dan modern untuk membantu upaya pelanggan melakukan daur ulang perangkat TI, sesuai kebutuhan mereka.
Penawaran ini termasuk portal online layanan mandiri baru yang mempermudah perusahaan menyingkirkan aset-aset tersebut, bahkan memberikan perkiraan nilai aset yang akan disingkirkan secara langsung (real-time), sumber daya komprehensif dan proses pengambilan perangkat yang mudah.
![Ilustrasi logo Dell. [Shutterstock/360b]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2015/01/06/o_19avv6a9rjjdaj77lipba1jv1a.jpg)
“Setiap tahun, dunia menghasilkan jutaan metrik ton sampah elektronik dan listrik yang sangat merusak planet kita bila tidak dibuang dengan proses yang benar,” ujar Jefferson Raley, Vice President, Commercial Client Services Portfolio Dell Technologies.
Menurutnya, layanan Asset Recovery adalah langkah penting untuk membantu pelanggan menyingkirkan perangkat yang sudah selesai masa pakainya secara bertanggung jawab dan mengurangi total jejak karbon lingkungan mereka.
"Peningkatan layanan untuk mendaur ulang perangkat elektronik dan TI secara aman ini menegaskan komitmen kami untuk mewujudkan tujuan ambisius perusahaan mendaur ulang atau menggunakan kembali satu perangkat untuk setiap unit perangkat yang terjual pada 2030,” jelas dia dalam keterangan resminya, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Dell Precision 5470 Diluncurkan, Dibekali Intel Core H Generasi 12
Dell Technologies menyederhanakan pengalaman pelanggan menggunakan layanan Asset Recovery dengan tidak menerapkan batas minimum bagi perusahaan, untuk mengelola tenaga kerja mereka, baik secara terpusat atau dari jarak jauh.