Rumit Temukan Solusi Keamanan Sesuai, Bikin Perusahaan Sulit Meluncurkan Proyek Baru

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 13 April 2022 | 06:21 WIB
Rumit Temukan Solusi Keamanan Sesuai, Bikin Perusahaan Sulit Meluncurkan Proyek Baru
Ilustrasi keamanan siber. [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan Kaspersky baru-baru ini “Pushing the limits: How to address specific cybersecurity demands and protect IoT” mengungkapkan bahwa 53 persen bisnis tidak dapat meluncurkan proyek baru.

Pasalnya, mereka tidak dapat mengatasi risiko keamanan siber. Ini dapat dikaitkan dengan kesulitan menemukan solusi keamanan sesuai, yang tidak akan memengaruhi kinerja, pemeliharaan, dan isu lainnya terhadap proyek mereka.

Saat mengembangkan atau melakukan perubahan pada bisnis, penting untuk meningkatkan perlindungan terhadap ancaman siber.

Menurut survei Accenture, hampir 80 persen organisasi memperkenalkan inovasi lebih cepat daripada kemampuan mereka untuk melindunginya.

Baca Juga: Peneliti Temukan Malware Pencuri Data di Aplikasi Al-Quran hingga Waktu Salat

Anak perusahaan baru, pengembangan produk, digitalisasi, atau peralihan ke pekerjaan jarak jauh dapat menuntut pembangunan kembali jaringan perusahaan dengan cara lebih aman.

Ini berarti membutuhkan penerapan alat perlindungan tambahan atau urgensi peningkatan lisensi hingga perubahan kebijakan keamanan perusahaan.

Solusi keamanan siber. [Kaspersky]
Solusi keamanan siber. [Kaspersky]

Bagi beberapa perusahaan, menangani risiko keamanan siber baru dapat menjadi tantangan nyata.

Dari semua proyek yang harus dibuang oleh bisnis karena masalah ini, yang paling umum adalah implementasi solusi TI baru (40 persen).

Hal ini diikuti dengan perubahan kebijakan perusahaan (39 persen) dan peluncuran proyek bisnis baru (38 persen).

Baca Juga: Waspada Ransomware BlackCat, Metodenya Canggih

Masalah ini mencerminkan temuan lain dari laporan yang menunjukkan sekitar tiga dari empat organisasi (74 persen) terkadang tidak dapat menemukan solusi keamanan yang tepat.

Alat perlindungan mungkin tidak cocok karena berbagai alasan, yang paling umum adalah masalah kinerja (35 persen) dan kesulitan perawatan (34 persen).

Ini sangat penting karena dapat memengaruhi tingkat perlindungan yang diberikan, serta masalah kompatibilitas (34 persen) yang berdampak pada proses bisnis.

Ini sangat relevan dalam hal melindungi perangkat lunak atau firmware khusus, seperti industri, manufaktur, atau IoT.

Oleh karena itu, penting bagi tim keamanan TI untuk menemukan kompromi dan solusi untuk dapat menyediakan kinerja dan keamanan.

Menurut Andrey Suvorov, CEO di Aprotech (anak perusahaan IIoT perusahaan Kaspersky), laju inovasi bisnis saat ini, keamanan siber harus mengaktifkan dan mendukung inisiatif baru, bukan menghentikannya.

Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).
Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).

"Untuk mencapai hal ini, setiap solusi baru harus didekati dengan penilaian risiko keamanan siber khusus dan analisis langkah-langkah perlindungan yang tersedia," terangnya.

Untuk sistem kritis, seperti Industrial IoT, ada pendekatan keamanan baru yang solid seperti Cyber Immunity.

"Seiring dengan keharusan kepemilikan segmentasi jaringan yang telah terbukti, perlindungan dan kesadaran node – resistensi bawaan terhadap serangan harus menjadikan keamanan siber sebagai mitra bisnis yang andal,” jelas dia dalam keterangan resminya, Rabu (13/4/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI