100 Solusi IoT Karya Anak Bangsa Disiapkan Bentuk Masa Depan Digital Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 16:26 WIB
100 Solusi IoT Karya Anak Bangsa Disiapkan Bentuk Masa Depan Digital Indonesia
Ilustrasi Internet of Things (IoT). [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Solusi internet of things (IoT) semakin berkembang dan 100 karya anak bangsa disiapkan demi membentuk masa depan digital Indonesia.

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) menggelar The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders.”

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail melihat, dengan upaya percepatan pertumbuhan ekosistem IoT ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas.

"Selain itu, juga mempererat kolaborasi berbagai pihak untuk membangun ekosistem IoT asli Indonesia dalam membentuk masa depan digital Indonesia," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga: Kominfo Klaim Sebagian Besar Negara G20 Dukung Indeks Literasi Digital

Dari sisi teknologi, IoT sifatnya solusi kreatif, Ismail meyakini besar potensi bagi anak muda di Indonesia untuk membangun solusi yang mampu mengombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware.

Juga, dari sisi solusi teknologi platform dan aplikasi menjadi solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Kominfo dan ASIOTI menggelar, The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders.” [Kominfo]
Kominfo dan ASIOTI menggelar, The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders.” [Kominfo]

Teguh Prasetya, Ketua Umum ASIOTI menjelaskan The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders” dibagi menjadi tiga rangkaian kegiatan utama, yaitu empowering, smart solution hunt, dan recognition award.

Kegiatan empowering terdiri dari seminar, hands-on workshop, dan kompetisi bagi tim peserta hands-on workshop.

“Para peserta akan mendapat pelatihan secara langsung dan mentoring online hingga diberikan challenge pemberian modul IoT untuk dirakit menjadi sebuah solusi IoT guna diikutsertakan dalam kompetisi dengan hadiah uang tunai,” ujarnya.

Baca Juga: Kominfo Menegaskan Pemerintah Tidak Lakukan Peretasan Terkait Aksi Demo 11 April

Kegiatan ini akan diselenggarakan di lima kota, yaitu Bandung, Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta pada Mei hingga Juli 2022.

Pendaftaran kompetisi ini dibuka mulai pekan depan hingga 7 Agustus 2022. Sebanyak 10 finalis akan mendapatkan mentoring bisnis, teknis, regulasi, dan pelatihan serta sertifikasi SDM berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) No.300/2020 bidang IoT.

“Pemenang akan mendapatkan fasilitas pengujian di lab uji dan sertifikasi perangkat SDPPI sehingga produknya dapat langsung masuk ke pasar,” tambah Teguh.

Joegianto, General Manager Business Development PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini dengan menyediakan 100 modul Garuda, modul IoT pertama buatan dalam negeri yang telah bersertifikasi perangkat SDPPI.

Ilustrasi digitalisasi. [Buffik/Pixabay]
Ilustrasi digitalisasi. [Buffik/Pixabay]

“Kami mengharapkan modul yang diberikan kepada peserta workshop dapat diselesaikan menjadi solusi yang bermanfaat di berbagai bidang, seperti solusi IoT untuk pertanian, perkebunan, hingga kota pintar,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI