Suara.com - Elon Musk, sebagai pemilik saham paling besar di Twitter, telah membatalkan rencananya untuk bergabung ke jajaran dewan direksi Twitter. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Twitter, Parag Agrawal.
Agrawal menjelaskan, pihaknya sudah melakukan banyak diskusi agar orang terkaya di dunia itu bergabung jadi dewan direksi Twitter, termasuk berbicara langsung dengan Musk, pengusaha di balik Tesla dan SpaceX itu.
Tapi Musk memberi tahu Twitter pada Sabtu pagi (9/4/2022) bahwa dia memutuskan untuk tidak mengambil jabatan dewan direksi. Sementara penunjukkan Musk juga dilakukan di hari yang sama.
Meskipun Musk tidak menjadi dewan direksi Twitter, ia tetap menjadi pemegang saham terbesar perusahaan. Agrawal juga memastikan kalau Twitter akan terbuka untuk saran dari Musk.
Baca Juga: Elon Musk Usul Dogecoin Jadi Alat Pembayaran Langganan Twitter Blue
"Kami sangat bersemangat untuk berkolaborasi dan menjelaskan tentang risikonya. Kami juga percaya bahwa adanya Elon sebagai fidusia perusahaan, seperti semua anggota dewan, harus bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan, dan semua pemegang saham kami adalah jalan terbaik untuk keputusan ke depan," kata Agrawal, dikutip dari CNBC, Senin (11/4/2022).
Agrawal tidak menjelaskan apakah Musk mengungkap alasannya karena tak mau mengambil jabatan tersebut. Tapi ia meminta karyawan Twitter tetap fokus dan melakukan tugas selanjutnya.
"Akan ada gangguan di depan, tetapi tujuan dan prioritas kami tetap tidak berubah," tambah dia.
Pada 5 April lalu, Musk mengumumkan kalau dirinya akan bergabung ke dewan direksi Twitter. Hal itu ia lakukan usai dirinya mengklaim telah memiliki 9,2 persen saham Twitter.
Baca Juga: Elon Musk: Manusia Bisa Hidup Abadi, Memori Otak Diunduh dan Ditransfer ke Robot