Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengungkap bahwa ada 97 juta peluang pekerjaan yang muncul akibat pesatnya perkembangan teknologi digital.
"Terdapat 10 posisi pekerjaan yang akan mengalami peningkatan kebutuhan pada 2025, di samping tentunya ada jutaan juga pekerjaan yang akan hilang akibat disrupsi teknologi digital," ungkap Plate dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (10/4/2022).
Adapun 10 pekerjaan berbasis digital yang akan mengalami peningkatan di masa depan yakni Big Data Analyst dan Big Data Scientist, Big Data Specialist, Artificial Intelligence and Machine Learning Specialist, serta Digital Marketing dan Strategy Specialist.
Kemudian ada CCNA Network Engineer, Process Automation Specialist, Internet of Thing Specialist, Business Services, Administration Manager, hingga Business Development Professional.
Baca Juga: Menkominfo dan Duta Besar Spanyol Diskusikan Peluang Kerja Sama Sektor TIK
Oleh karenanya, Plate mengimbau agar lembaga pendidikan di Indonesia memberikan perhatian dalam meningkatkan kecakapan digital.
"Khususnya yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan lapangan pekerjaan digital yang akan mengalami peningkatan," sambungnya.
Ia menyatakan kalau Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan. Talenta itu didorong untuk mengoptimalkan peluang kontribusi pekerjaan dengan keterampilan digital.
Plate menyebut kalau kebutuhan kecakapan digital di masa depan berfokus pada tiga hal yang dikenal sebagai The ABC, yakni Artificial Intelligent, Big Data, dan Cloud Computing.
"Dengan perpaduan antara technical skill dan soft skill, akan melahirkan kecakapan yang paling dibutuhkan di era revolusi industri 4.0 saat ini. Soft skills yang dimaksud meliputi critical thinking, creativity, collaboration, serta communication (4C),” katanya.
Baca Juga: Kominfo Selesaikan Program HUB.ID 2021, Dukung Industri Startup Digital di Indonesia
Lebih lanjut ia menilai, kombinasi dari kecakapan tersebut akan berperan besar dalam menyukseskan transformasi digital Indonesia.
"Sekaligus meningkatkan kompetensi, juga daya saing talenta digital Indonesia di level global," pungkas Johnny G. Plate.