Suara.com - YouTube telah memblokir channel Duma TV milik majelis parlemen Rusia. Kebijakan ini mendapat kecaman dari negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu.
Head of Duma, Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa Washington (Amerika Serikat) telah melanggar hak-hak Rusia. Ia menyebut kalau Negeri Paman Sam ingin memonopoli penyebaran informasi dan tidak bisa dibiarkan.
"Amerika Serikat ingin memonopoli peredaran informasi. Kami tidak bisa membiarkan itu," ujar Volodin dalam pesan Telegram, dikutip dari Gadgets360, Minggu (10/4/2022).
Google sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka yang memblokir channel Duma TV Rusia karena kebijakan pemerintah Amerika Serikat.
Baca Juga: Suzuki Katakan Teknologi Hybrid Pilihan yang Tepat Sebelum ke Mobil Listrik
"Jika kami menemukan sebuah akun yang melanggar persyaratan layanan, maka kami akan mengambil tindakan," ujar Google.
Duma TV sendiri memiliki 145.000 subscriber. Adapun konten yang ditayangkan di sana berisi informasi seputar parlemen Rusia.
Kamis lalu (7/4/2022), regulator Rusia mengatakan kalau pihaknya bakal melarang Google beroperasi di sana. Mereka juga menuduh YouTube sebagai platform penyebaran berita palsu terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Jika Rusia benar-benar memblokir YouTube atau Google, maka akan menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang dibatasi aksesnya di sana.
Semenjak invasi Rusia ke Ukraina, pemerintah Negeri Beruang Merah memblokir beberapa media sosial seperti Twitter, Facebook, hingga Instagram.
Baca Juga: General Motors dan Honda Kembangkan Teknologi Mobil Listrik