Astronom Temukan Objek Terjauh di Alam Semesta

Jum'at, 08 April 2022 | 15:06 WIB
Astronom Temukan Objek Terjauh di Alam Semesta
Objek terjauh dari alam semesta, HD1. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para astronom di Harvard–Smithsonian Center for Astrophysics menemukan objek terjauh di alam semesta, yaitu galaksi sejauh 13,5 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Dijuluki HD1, itu menunjukkan bahwa galaksi tersebut merupakan salah satu galaksi awal yang ditemukan.

Sekitar 14 miliar tahun yang lalu alam semesta adalah ruang kosong tanpa bintang atau galaksi.

"Galaksi pertama terbentuk sekitar 100 juta tahun setelah Big Bang. Itu memiliki sepersejuta massa Bimasakti dan jauh lebih padat," kata Avi Loeb, peneliti studi dan astrofisikawan Harvard, dikutip dari Live Science, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Umur Piringan Bimasakti Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya

Para ilmuwan sendiri belum memiliki data yang rinci tentang HD1, mengingat jaraknya yang sangat jauh.

Para peneliti menemukan HD1 dalam data yang dikumpulkan selama 1.200 jam waktu pengamatan menggunakan Teleskop Subaru, Teleskop VISTA, Teleskop Inframerah Inggris, dan Teleskop Luar Angkasa Spitzer.

Ilustrasi evolusi alam semesta. [Livescience]
Ilustrasi evolusi alam semesta. [Livescience]

Tim secara khusus melihat pergeseran merah, sebuah fenomena di mana gelombang cahaya meregang atau menjadi lebih merah saat sebuah objek bergerak menjauh dari pengamat.

Para ahli kemudian menemukan bahwa panjang gelombang merah setara dengan galaksi yang terletak 13,5 miliar tahun cahaya.

HD1 juga tampaknya tumbuh dengan kecepatan tinggi, sekitar 100 bintang setiap tahun atau setidaknya 10 kali lipat dari kecepatan yang diprediksi.

Baca Juga: Puing Roket Seberat 3 Ton Baru Saja Menabrak Bulan, Asal-usulnya Masih Misterius

Bintang-bintang di dalam galaksi tersebut juga juga lebih masif, lebih terang, dan lebih panas daripada bintang yang lebih muda.

Oleh karena itu, HD1 bisa menjadi rumah bagi bintang pertama alam semesta, yang disebut bintang Populasi III.

Jika identitas tersebut dikonfirmasi, maka ini akan menjadi pengamatan pertama dari jenis bintang seperti itu.

Namun, masih ada kemungkinan bahwa HD1 adalah lubang hitam supermasif dengan massa sekitar 100 juta kali massa Matahari.

Untuk mengetahui identitas asli HD1, para ahli dapat mencari sinar-X, yang dipancarkan saat material dilahap oleh gravitasi lubang hitam.

"Jika HD1 adalah lubang hitam, kita harus melihat emisi sinar-X darinya. Jika kita tidak menemukan sinar-X, emisi itu pasti berasal dari bintang masif," tambah Loeb.

James Webb Space Telescope. [NASA}
James Webb Space Telescope. [NASA}

Para astronom berharap untuk menemukan lebih banyak struktur HD1 dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang baru diluncurkan pada 25 Desember 2021.

Penemuan ini akan membantu para ilmuwan memahami kapan bintang dan galaksi pertama terbentuk dan bagaimana itu berdampak pada alam semesta lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI