Suara.com - Bumi terdiri dari 97 persen air dan 70 persennya tertutup dengan permukaan bumi. Namun, tidak semua air bisa diminum, salah satunya air laut.
Air laut yang asin membuatnya tidak bisa langsung diminum. Kandungan rata-rata garam di air laut adalah 35 : 1.000.
Garam di laut mencapai 120 juta ton garam per satu kubik air laut. Sementara itu, ada 1,38 miliar km kubik air di lautan.
Lantas kenapa air laut asin? Berikut penjelasan mengapa air laut asin yang dilansir dari penelitian Herbert Swenson berjudul Why is The Ocean Salty, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga: Ini Lho 4 Obat Vertigo Alami yang Bisa Manjur Digunakan
Ketika hujan terbentuk dan turun menembus udara, air hujan mengakumulasi karbon dioksida dari atmosfer, sehingga bersifat sedikit asam.
Air sungai yang mengandung garam dan mineral saat terbawa hujan masih bisa diminum.
Garam di laut merupakan hasil air hujan membawa ion mineral dari darat ke laut.
Garam di lautan berasal dari dua sumber, yakni limpasan dari darat dan bukaan di dasar laut.
Batuan di darat merupakan sumber utama garam yang terlarut dalam air laut.
Baca Juga: Mengenal Thalassophobia, Rasa Takut Saat Melihat Air Laut yang Dalam
Air hujan yang jatuh di darat bersifat sedikit asam sehingga mengikis batuan. Hal ini lalu melepaskan ion yang terbawa ke sungai, yang berakhir ke laut.
Banyak ion terlarut digunakan oleh organisme di laut dan dikeluarkan dari air.
Sisanya yang tidak digunakan masih tertinggal di laut, sehingga konsentrasinya meningkat seiring waktu.
Sumber garam di lautan yang lain adalah cairan hidrotermal, yang berasal dari ventilasi di dasar laut.
Air laut masuk ke dalam retakan di dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti bumi.
Panas menyebabkan serangkaian reaksi kimia. Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, lalu mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari batuan sekitarnya.
Air panas dilepaskan melalui ventilasi di dasar laut, membawa logam bersamanya.
Beberapa garam di laut juga berasal dari letusan gunung berapi bawah air, yang langsung melepaskan mineral ke laut.
Dua dari ion yang paling umum dalam air laut adalah klorida dan natrium. Keduanya membentuk sekitar 85 persen dari semua ion terlarut di lautan.
Magnesium dan sulfat membentuk 10 persen lagi dari total. Ion lain ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil.
Konsentrasi Kadar Garam dalam Air Laut
Konsentrasi garam dalam air laut pun bervariasi, tergantung pada suhu, penguapan, dan presipitasi.
Salinitas atau kadar garam, pada air laut umumnya lebih rendah di daerah khatulistiwa dan kutub, dan bisa menjadi tinggi pada daerah di pertengahan garis lintang.
Di dunia ini, terdapat laut yang memiliki kadar garam yang sangat tinggi.
Laut tersebut berada di kawasan antara Palestina dan Yordania.
Laut yang bernama Laut Mati ini memiliki kadar garam yang sangat tinggi dibandingkan dengan kadar garam pada air laut pada umumnya.
Karena kadar garam yang sangat tinggi, kamu hanya akan mengapung jika mencoba berenang di sana. [Pasha Aiga Wilkins]