Suara.com - Epic Games akhirnya resmi meluncurkan Unreal Engine 5 setelah diumumkan dua tahun lalu. UE5 sendiri adalah software yang ditujukan untuk pembuatan game.
Epic menyatakan, UE 5 ini ditujukan untuk memberdayakan tim-tim besar maupun kecil untuk mendorong batas untuk semua kemungkinan, baik secara visual maupun interaktif.
"Dengan UE5 anda akan dapat mewujudkan konten 3D real-time generasi baru dan merasakan pengalaman kebebasan, ketepatan, dan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan sebelumnya," kata Epic dalam keterangan resminya, Kamis (7/4/2022).
Unreal Engine 5 memperkenalkan berbagai fitur inovatif untuk melakukan rendering terhadap real-time world dengan detail dan ketelitian yang lebih baik.
Baca Juga: Fortnite Sumbang Rp 2 Triliun sebagai Bantuan ke Ukraina
Pertama adalah Lumen, ini adalah solusi iluminasi global yang sangat dinamis. Dengan ini pengembang dapat menciptakan scene yang menarik, di mana pencahayaan tidak langsung akan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan pencahayaan langsung atau geometri.
Misalnya seperti mengubah sudut matahari sesuai waktu, menyalakan lampu senter, atau membuka pintu luar. Dengan Lumen, mereka juga tidak lagi harus membuat berbagai lightmap UV, menunggu lightmaps sampai baking, atau menempatkan reflection captures.
"Anda cukup membuat dan mengedit light di dalam Unreal Editor dan melihat lightning final yang sama dengan yang akan dilihat pemain anda saat game atau pengalaman dijalankan di platform target," kata Epic.
Tidak ketinggalan ada Nanite, sistem geometri micropolygon tervirtualisasi milik UE5. Ini memberi pengembang kemampuan untuk membuat games dan pengalaman dengan detail geometris yang masif.
Unreal Engine 5 juga memiliki Temporal Super Resolution (TSR), sistem upsampling bawaan yang merupakan platform independen dan berkualitas tinggi.
Baca Juga: Epic Games Sumbang Hasil Penjualan Game Fortnite ke Ukraina
Mesin ini bisa melakukan rendering pada resolusi rendah tapi dengan ketelitian pixel yang sama dengan gambar yang rendering pada resolusi tinggi. Hasilnya pemain bisa mendapatkan performa yang lebih baik.
Kemudian Unreal Engine 5 juga menyediakan tools pendukung seperti World Partition baru. Ini bisa mengubah bagaimana level dikelola dan dikirimkan, sehingga secara otomatis membagi dunia menjadi sebuah grid dan mengirimkan sel-sel yang diperlukan.
Para anggota tim kini juga bisa bekerja secara bersamaan di kawasan yang sama di World yang sama tanpa saling bersinggungan, berkat sistem One File Per Actor (OFPA) baru.
Sementara dengan Data Layers, pengembang bisa membuat variasi berbeda dari world yang sama, seperti versi siang dan malam, karena layer ada di ruang yang sama.
Untuk pembuatan animasi, ada rangkaian tools baru di Unreal Engine 5 seperti Control Rig, Sequencer, Pose Browser hingga Tween tool. Fitur lainnya adalah IK Retargeter dan IK Rig.
Ada juga fitur baru yang bisa digunakan untuk menyesuaikan animasi seperti Motion Warping, Distance Matching, hingga Pose Warping.
Lebih lanjut, Epic juga menyertakan dua proyek sampel untuk memperlihatkan fitur baru di Unreal Engine 5. Mereka adalah Lyra Starter Game dan City Sample.
Lyra Starter Game adalah contoh proyek gameplay yang dibuat bersama dengan pengembangan UE5 sebagai titik awal yang sangat baik untuk membuat game baru, serta merasakan langsung materi pembelajaran.
Sementara City Sample adalah proyek sampel yang mengungkapkan bagaimana pemandangan kota dari The Matrix Awakens: An Unreal Engine Experience dibuat.
Proyek yang terdiri dari kota berisi bangunan, kendaraan, dan kerumunan karakter MetaHuman ini menunjukkan bagaimana Epic menggunakan sistem baru dan ditingkatkan dari Unreal Engine 5 untuk menciptakan pengalaman.