Satgas Waspada Investasi Ungkap Masyarakat Intelektual Justru Banyak Ketipu Investasi Ilegal

Rabu, 06 April 2022 | 20:32 WIB
Satgas Waspada Investasi Ungkap Masyarakat Intelektual Justru Banyak Ketipu Investasi Ilegal
Ilustrasi trading online (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing mengungkapkan saat ini ada dua kelompok masyarakat yang jadi korban investasi ilegal.

Pertama adalah masyarakat yang memang literasinya rendah, sementara yang kedua adalah masyarakat yang justru dari kalangan intelektual.

"Saat ini ada kelompok kedua, masyarakat sudah tahu kalau itu investasi ilegal. Sekarang ini masyarakat yang ikut investasi ilegal itu orang intelektual sebenarnya, intelektual yang kena tipu," ucap Tongam dalam webinar pada Rabu (6/4/2022).

Ia mencontohkan kasus seperti robot trading dan binary option. Tongam menilai kalau kasus seperti itu seharusnya sudah dimengerti oleh orang-orang intelektual.

Baca Juga: 65 Penyedia Trading Valas Resmi di Indonesia, Pastikan Sudah Berizin Bappebti

"Seharusnya mereka mengetahui kalau tidak mungkin perdagangan berjangka komoditi untung, terus naik antara 10-30 persen per bulan. Secara rasional, orang-orang yang berpendidikan harusnya tak percaya itu," ungkap Tongam.

"Tapi karena memang rasionalitas itu kalah dari keuntungan cepat. Ya itu tadi, apa yg dikatakan itu seolah baik-baik saja," tambahnya.

Ilustrasi Ovo. [Ovo]
Ilustrasi Ovo. [Ovo]

Kemudian ia juga menyoroti fenomena masyarakat yang untung dari investasi, tapi didiamkan dan tidak lapor. Sebaliknya ketika investasi berujung rugi, barulah itu disuarakan.

"Makanya muncul masyarakat yang memang ketika mereka menikmati keuntungan, itu mereka enggak lapor siapa-siapa, didiamkan, jangan sampai ketahuan. Tapi setelah rugi mereka teriak, di mana pemerintah?" kata dia.

Untuk itulah SWI ingin terus mengedukasi dua kelompok masyarakat ini, baik yang memang literasinya kurang dan kelompok dari intelektual.

Baca Juga: Investasi Bodong DNA Pro Pakai Skema Piramida, Korban Rugi Hampir Rp100 Miliar

"Jadi kami ingin melihat dari dua sisi masyarakat yang kami didik, masyarakat yang memang tingkat literasinya mesti ditingkatkan, dan masyarakat yang serakah ini, perlu kita balik mindset-nya," ujar Tongam.

"Kalau anda masuk investasi, kalau tahu rugi, ya itu rugi sendiri. Sebenarnya mereka kan udah tau itu, orang-orang intelek," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI