Meski demikian, studi lain yang mengukur intelligence quotient (IQ) menemukan bahwa puasa Ramadhan selama kehamilan tidak berpengaruh pada perkembangan intelektual.
Dibandingkan dengan Muslim yang tidak terpapar Ramadhan saat di kandungan, Muslim yang terpapar lebih berisiko mengalami gejala kesulitan bernapas atau didiagnosis dengan penyakit paru-paru.
Paparan puasa Ramadhan sebelum kelahiran juga dikaitkan dengan kesehatan umum yang lebih buruk, peningkatan risiko penyembuhan luka yang lambat, serta nyeri dada. Rata-rata, muslim yang terpapar memiliki tekanan nadi yang lebih tinggi daripada Muslim yang tidak terpapar.
Beberapa efek negatif teramati dalam fase pembuahan atau trimester pertama kehamilan yang beririsan dengan bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan teori fetal programming, yang menyatakan selama trimester pertama, janin berada dalam kondisi paling rentan terhadap efek negatif dari lingkungan sekitarnya.
Efek terkuat mungkin juga terjadi karena banyak perempuan yang berpuasa di awal kehamilannya, sebagaimana dilaporkan oleh penelitian berbasis survei di Jakarta.
Dampak pada ekonomi
Pada aspek ekonomi, laki-laki Muslim di Irak dan Uganda yang terpapar Ramadhan selama bulan pertama di kandungan cenderung tidak memiliki rumah tinggal pribadi jika dibandingkan dengan non-muslim.
Logika di balik alasan itu tampaknya juga dijawab oleh sebuah penelitian di Karibia bahwa orang dewasa berusia 24- 55 tahun memiliki kemungkinan pekerjaan yang lebih rendah (dengan pendapatan lebih kecil) jika mereka terpapar Ramadhan sekitar bulan ketujuh kehamilan dibandingkan dengan non-Muslim.
Di Indonesia, penurunan yang signifikan dalam jam kerja ditemukan di antara perempuan yang terpapar Ramadhan saat berusia 18-65 tahun. Tidak ada temuan signifikan yang diamati di antara laki-laki dewasa yang terpapar. Demikian pula, penelitian lain menunjukkan orang dewasa yang terpapar Ramadhan bekerja lebih sedikit selama sepekan.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Ini Deretan Bantuan dari Pemerintah 2022, Terbaru Ada BSU untuk Pekerja
Apakah benar ini dampak dari efek tunggal?