Suara.com - Penjualan Samsung Galaxy S22 dilaporkan turun di Korea Selatan. Hal ini disebabkan lantaran adanya perlambatan performa dari game optimizing service (GOS), software bawaan Samsung.
Penjualan yang lesu ini kemudian dilawan dengan para mitra operator Samsung, di mana mereka meningkatkan subsidi agar penjualan Galaxy S22 tidak jatuh.
Dikutip dari GSM Arena, Selasa (5/4/2022), operator seluler di Korea Selatan seperti KT dan LG Unplus kini menawarkan subsidi hingga 450.000 Won atau Rp 5,3 jutaan untuk Galaxy S21.
Sementara untuk Galaxy S22 Plus diberikan subsidi hingga 500.000 Won atau Rp 6 jutaan untuk Galaxy S22 Plus.
Baca Juga: Sama-sama Keren, Perbandingan iPhone 13 vs Samsung Galaxy S22 5G
Teruntuk Galaxy S22 Ultra, ponsel ini juga sudah diberikan subsidi 500.000 Won sejak bulan lalu.
Sebagai perbandingan, tingkat subsidi awal yang diberikan berada di kisaran 150.000 Won atau Rp 1,7 jutaan.
Perubahan subsidi ini disepakati oleh Samsung dan mitra operatornya.
Meskipun penambahan subsidi dituding untuk mendongkrak penjualan Samsung Galaxy S22 akibat insiden GOS, tapi salah satu narasumber anonim dari mitra operator membantah hal tersebut.
"Ada pandangan bahwa masalah GOS berdampak pada penjualan S22, tetapi tidak ada penurunan yang jelas dalam hal volume penjualan. Permintaan untuk perangkat tidak hanya datang dari mereka yang bermain game, tapi juga dari kalangan non-gamers," kata narasumber itu.
Baca Juga: CEO Samsung Meminta Maaf atas Masalah Pembatasan Aplikasi Galaxy S22
Seperti diketahui, ponsel Samsung ketahuan memanipulasi hasil benchmark atau performa ponsel di platform Geekbench.
Masalah utamanya ada di aplikasi bawaan Game Optimizing Service (GOS) milik Samsung.
Akibat itu, beberapa ponsel Samsung kedapatan memperlambat performa hingga lebih dari 10.000 aplikasi.
Tapi saat aplikasi pembanding tolak ukur (benchmark) kinerja seperti 3DMark hingga Geekbench diubah namanya, hasil performanya ternyata ikut terpengaruh.
VC dan CEO Samsung, Jong-Hee Han pun mengakuinya dengan merilis sebuah permintaan maaf resmi kepada para pengguna mereka karena skandal aplikasi GOS (Game Optimization Service).
Jong-Hee mengaku, jika Samsung tidak menghargai kekuatiran pengguna dan berkata jika Samsung akan mendengarkan para pengguna lebih baik untuk mencegah masalah yang sama terjadi lagi.