Suara.com - Banyak pengguna media sosial, khususnya Twitter, menawarkan promo pembelian akun premium baik untuk layanan streaming atau desain dengan harga murah.
Murahnya harga akun premium tersebut membuat banyak orang tergiur untuk membeli dan melupakan legalitasnya.
Terkadang, akun premium yang ditawarkan dapat berupa akun berlangganan Netflix, HBO, Disney Hotstar, hingga layanan desain seperti Canva.
Alih-alih berlangganan dengan harga normal melalui cara legal yang tersedia, banyak orang seringkali membeli akun premium tersebut karena harga miring.
Baca Juga: 4 Tanda Kamu Harus Rehat dari Media Sosial, Salah Satunya Merasakan Hal Ini
Menurut akun Instagram Kemenkominfo, ada tiga alasan mengapa akun premium yang ditawarkan di media sosial bisa memiliki harga yang jauh berbeda:
1. Akun sharing
Umumnya, akun premium tersebut menggunakan fitur sharing. Cara ini termasuk legal karena penjual hanya akan membuat akun khusus keluarga (family package) dan ditawarkan di media sosial.
Dengan kata lain, cara ini sama seperti konsep patungan di mana banyak pengguna akan menggunakan satu akun bersama-sama.
2. Memanfaatkan sistem bug
Baca Juga: Jangan Dianggap Enteng, Ini 4 akibat Buruk Terlalu Gemar Bermain Medsos
Biasanya, penjual akan memanfaatkan akun trial atau menggunakan sistem upgrading lalu telat membayar untuk tagihan di bulan berikutnya.
Hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena dapat merugikan pihak aplikasi.
3. Menjual akun hasil hack
Dengan cara ini, penjual akan membobol kartu kredit seseorang dan dipakai untuk berlangganan akun premium.
Akun seperti ini umumnya akan sering bermasalah, seperti dimintai email atau kata sandi secara berkala.
Meskipun banyak penjual mengaku bahwa akun premium yang dijualnya legal, tetapi pengguna sebagai calon pembeli harus tetap waspada.
Pasalnya, terkadang ada penjual yang sengaja meretas akun premium yang sudah dinonaktifkan menggunakan email dan password baru, kemudian dijual kembali dengan harga murah.
Penting untuk diingat bahwa meretas akun adalah kegiatan ilegal dan dapat merugikan pengguna.
Oleh karena itu, disarankan untuk berlangganan melalui layanan legal yang telah disediakan oleh pihak aplikasi.