Suara.com - Banyak pengguna media sosial, khususnya Twitter, menawarkan promo pembelian akun premium baik untuk layanan streaming atau desain dengan harga murah.
Murahnya harga akun premium tersebut membuat banyak orang tergiur untuk membeli dan melupakan legalitasnya.
Terkadang, akun premium yang ditawarkan dapat berupa akun berlangganan Netflix, HBO, Disney Hotstar, hingga layanan desain seperti Canva.
Alih-alih berlangganan dengan harga normal melalui cara legal yang tersedia, banyak orang seringkali membeli akun premium tersebut karena harga miring.
Menurut akun Instagram Kemenkominfo, ada tiga alasan mengapa akun premium yang ditawarkan di media sosial bisa memiliki harga yang jauh berbeda:
1. Akun sharing
![Waspadai akun premium. [Instagram/@kemenkominfo]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/04/01/63580-akun-premium.jpg)
Umumnya, akun premium tersebut menggunakan fitur sharing. Cara ini termasuk legal karena penjual hanya akan membuat akun khusus keluarga (family package) dan ditawarkan di media sosial.
Dengan kata lain, cara ini sama seperti konsep patungan di mana banyak pengguna akan menggunakan satu akun bersama-sama.
2. Memanfaatkan sistem bug
Baca Juga: 4 Tanda Kamu Harus Rehat dari Media Sosial, Salah Satunya Merasakan Hal Ini
Biasanya, penjual akan memanfaatkan akun trial atau menggunakan sistem upgrading lalu telat membayar untuk tagihan di bulan berikutnya.