Gojek Gelar Pelatihan Anti Kekerasan Seksual untuk Pengemudi

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 31 Maret 2022 | 21:40 WIB
Gojek Gelar Pelatihan Anti Kekerasan Seksual untuk Pengemudi
Gojek, pada Rabu (31/3/2022), mulai menggelar pelatihan anti kekerasan seksual untuk mitra pengemudi. Dimulai dari Makassar. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gojek mengadakan pelatihan anti kekerasan seksual secara tatap muka untuk mitra pengemudi di Makassar, yang akan dilanjutkan ke sembilan kota lain di Indonesia, dalam rangka mencegah dan mengurangi angka kekerasan seksual di tengah masyarakat.

"Pelatihan ini dibuat untuk melengkapi pelatihan daring yang menyasar ratusan ribu mitra pengemudi sejak 2020," kata VP Corporate Affairs Gojek, Teuku Parvinanda Handriawan, dalam konferensi pers daring, Kamis (31/3/2022).

Dari Makassar, pelatihan tatap muka akan berlanjut ke Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru, Balikpapan, Solo, Bandung, Surabaya dan Denpasar.

Lewat pelatihan ini, Teuku mengatakan pihaknya ingin membantu menciptakan budaya aman dan memberi kenyamanan untuk masyarakat yang memakai layanan aplikasi tersebut. Masyarakat, utamanya mitra pengemudi, diharapkan bisa semakin paham tentang cara mencegah terjadinya kekerasan seksual.

Baca Juga: Hampir 80 Persen Perempuan Alami Pelecehan Seksual di Ruang Publik, Bagaimana Mencegahnya?

Ia berharap, pelatihan ini dapat menjadikan mitra pengemudi sebagai pelopor ruang publik yang aman bagi masyarakat.

Survei Pelecehan Seksual di Ruang Publik Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) menemukan bahwa 78,89 persen responden perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik dan lebih dari setengahnya di jalanan umum atau taman.

Dibantu oleh “Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND)”, para mitra mendapat pelatihan untuk memahami apa saja definisi dan bentuk dari kekerasan seksual serta dampaknya terhadap korban.

Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk memberikan informasi untuk meluruskan hal-hal yang kadang dianggap sepele seperti menggoda lewat siulan, tapi sebetulnya masuk ke dalam pelecehan seksual.

"Jangan bilang siul dan colek saja enggak bahaya, buat yang mengalami, ada dampak psikologi yang dirasakan," kata Training Director DEMAND Chrisant Raisha.

Baca Juga: Direstui OJK, IPO GoTo Senilai Rp15,8 Triliun Cetak Rekor Jadi Ketiga Terbesar se-Asia

Para mitra pengemudi juga diajari cara merespons saat melihat kekerasan seksual di ruang publik.

"Kami tentunya juga mendukung upaya-upaya yang dilakukan dilakukan oleh Gojek terutama melakukan edukasi di 10 kota dan melakukan berbagai pelatihan-pelatihan yang tentunya mendukung upaya upaya kita dalam pencegahan kekerasan baik pada perempuan dan anak," imbuh Plt Deputi bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indra Gunawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI