Suara.com - BeKind, sebuah perusahaan aggregator sosial berbasis platform dan teknologi blockchain pertama di Indonesia, meluncurkan Non Fungible Token (NFT).
Tujuannya, untuk memfasilitasi pengembangan ekosistem sosial yang memungkinkan penggalangan dana secara kreatif, transparan, dan akuntabel pertama di Indonesia.
NFT BeKind ini diluncurkan melalui platform marketplace OpenSea yang sudah bisa diakses mulai 25 Maret lalu.
Membawa inovasi penggalangan dana menggunakan teknologi blockchain, BeKind memungkinkan penggalang dana dan donatur untuk membantu masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi.
Penyaluran lebih terlacak, hemat biaya, dan aman melalui ekosistem yang inovatif.
Penggalangan dana bisa dilakukan melalui pembelian karya digital NFT menggunakan pertukaran token berbasis teknologi blockchain, sehingga penyimpanan data lebih akurat dan penyaluran dana yang lebih transparan.

“Kami menyadari bahwa proses penggalangan dana seringkali menghadapi berbagai tantangan seperti biaya transaksi yang tinggi, kurangnya transparansi, dan kemungkinan manipulasi pelaporan penyaluran dana," kata Fajar Jasmin, CEO dan Founder BeKind.
Dia menambahkan, dengan menggunakan blockchain untuk penggalangan dana sosial, diharapkan donatur maupun filantrop di Indonesia mendapatkan sebuah solusi penggalangan dana inovatif yang lebih transparan dan akuntabel.
"Pelacakannya juga akan lebih akurat dan transparan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga: Pemerintah Ukraina Jual Kronologi Invasi Rusia dalam Bentuk NFT
Karya digital NFT yang tersedia di marketplace merupakan hasil kolaborasi sejumlah pelaku seni yang difasilitasi BeKind.