Eropa Paksa WhatsApp dan iMessage Bisa Terhubung ke Aplikasi Pesan Lain

Senin, 28 Maret 2022 | 09:14 WIB
Eropa Paksa WhatsApp dan iMessage Bisa Terhubung ke Aplikasi Pesan Lain
Ilustrasi Whatsapp. (Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uni Eropa sudah menyiapkan regulasi baru yang memungkinkan aplikasi perpesanan saling terhubung. Aturan ini direncanakan mulai diterapkan pada Oktober nanti.

Jika aturan ini dibuat, maka perusahaan di balik WhatsApp, Facebook Messenger, dan iMessage harus membuat platformnya dapat dioperasikan bersama aplikasi perpesanan lain yang kurang populer.

"Pengguna platform perpesanan besar maupun kecil kemudian dapat bertukar pesan, mengirim file, atau melakukan video call di seluruh aplikasi perpesanan. Dengan itu pengguna akan memiliki lebih banyak pilihan," kata dewan Uni Eropa, dikutip dari The Verge, Minggu (27/3/2022).

Artinya, aturan ini bakal memaksa Apple dan Meta untuk membuka sistem yang sebelumnya dibatasi.

Misalnya, pengguna iMessage dari Apple bisa berkirim pesan dengan pengguna Telegram dari PC Windows.

Menciptakan sistem terbuka semacam ini, khususnya untuk aplikasi yang terenkripsi, bisa dibilang cukup rumit. Terlebih aturan ini direncanakan berlaku mulai Oktober nanti.

Ilustrasi iMessage. [Shutterstock]
Ilustrasi iMessage. [Shutterstock]

Namun juru bicara UE mengatakan bahwa pengembang bisa diberikan waktu hingga tiga bulan untuk menghubungkan aplikasi, dua tahun untuk menghubungkan pesan antar grup, atau empat tahun untuk panggilan audio dan video.

Tapi membuat sistem lebih terbuka sebenarnya bisa dilakukan. Meta misalnya, mereka telah mengintegrasikan layanan pesannya seperti Messenger dengan DM Instagram.

Kemudian iMessage di perangkat Apple juga bisa terhubung dengan pengguna yang memakai Android.

Baca Juga: Status WhatsApp Bocil Lagi Galau Bertengkar dengan Sang Pacar Viral, Warganet: Merusak Minggu Pagiku

Meskipun ada sedikit perbedaan sehingga iMessage tetap lebih optimal dan orang-orang terus membeli iPhone.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI