Suara.com - Setelah gagal diakuisisi Nvidia, Arm dilaporkan bakal memutuskan hubungan kerja (PHK) ribuan pegawainya.
Pemecatan ini dinyatakan berefek ke 15 persen pegawai Arm.
CEO Arm, Rene Haas mengatakan, total pegawai yang akan dipecat bisa mencapai 1.000 orang.
Arm sendiri memiliki total 6.400 staf di dunia, yang mana 3.500 berada di Inggris.
Baca Juga: Nvidia Akui Kena Serangan Siber
"Ini adalah masa yang sulit untuk semuanya, jadi saya ingin menjelaskan mengapa kami melakukan ini," kata Haas, dikutip dari GSM Arena, Kamis (17/3/2022).
Untuk sukses dengan peluang yang kami miliki ke depannya, dia menambahkan, pihaknya harus lebih disiplin terkait pengeluaran dan di mana kami berinvestasi.
"Agar tetap kompetitif, kami perlu menghilangkan duplikasi pekerjaan karena sekarang kami satu Arm. Berhenti mengerjakan hal yang tidak penting untuk kesuksesan di masa depan, dan pikirkan bagaimana kami menyelesaikan pekerjaan," sambungnya.
Informasi pemecatan karyawan ini muncul usai Softbank memutuskan batal menjual Arm ke Nvidia. Diketahui kesepakatan ini gagal karena masalah regulasi.
September 2020, Nvidia mengumumkan bakal mengakuisisi perancang chip ARM senilai 40 miliar dolar AS atau Rp 574 triliun.
Baca Juga: Nvidia Gagal Akuisisi ARM Senilai Rp 574 Triliun
Kini akuisisi tersebut gagal meskipun kedua perusahaan antusias menyambutnya.
"Saya berharap ARM menjadi arsitektur CPU paling penting dalam dekade berikutnya," kata pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, dikutip dari Android Authority, Rabu (9/2/2022) lalu.
Pernyataan ini muncul usai regulator di Amerika Serikat dan Eropa menentang rencana akuisisi tersebut.
Meskipun gagal, Nvidia dan ARM sepakat untuk terus melanjutkan kerja sama.