Suara.com - QR Code atau Kode QR memudahkan pengguna berbagi hal apa pun, mulai dari lokasi hingga pembayaran. Namun, Kode QR juga tak luput dari target kejahatan siber.
Tak sedikit pelaku kejahatan siber memanfaatkan Kode QR dan menggunakannya sebagai modus baru.
Umumnya, para pelaku kejahatan siber akan membuat Kode QR berisi situs phising.
Tampilan situs tersebut dibuat semirip mungkin dengan halaman log in media sosial atau bank.
Baca Juga: 2 Cara Membuat QR Code PeduliLindungi untuk Sekolah dan Restoran, Mudah!
Tujuannya adalah untuk menjebak korban memasukkan data pribadi seperti nomor rekening, kata sandi, dan nomor kartu kredit.
Jika pelaku kejahatan siber mendapatkan data pribadi tersebut, maka data pengguna dapat disalahgunakan.
Oleh karena itu, pengguna harus menghindari modus penipuan Kode QR dengan tips yang dibagikan melalui akun Instagram Kemenkominfo:
- Jangan memindai Kode QR dari sumber yang mencurigakan.
- Perhatikan tautan yang muncul setelah memindai Kode QR. Jika URL berisi tautan pendek, pengguna harus menyelidikinya lebih lanjut. Disarankan untuk mengecek kembali URL resmi website tersebut.
- Waspadai Kode QR yang dipasang di poster atau pamflet. Pastikan secara fisik bahwa Kode QR itu bukan tempelan atau stiker.
Dengan mewaspadai modus-modus seperti di atas, pengguna diharapkan dapat menghindari penipuan di balik penggunaan Kode QR.
Baca Juga: Cara Membuat QR Code di Ponsel, Nggak Ribet